Senin, 9 Juni 2025 – 20:30 WIB
Jakarta, VIVA – Emiten perkebunan sawit Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), mencatat kenaikan penjualan 5% year-on-year (yoy) jadi Rp 497 miliar di kuartal-1 2025.
Baca Juga:
Bakrie Sumatera Plantations Cetak Laba Bersih Rp 139 Miliar di 2024
Direktur Utama UNSP, Bayu Irianto, menyampaikan pencapaian ini seiring kenaikan laba kotor 36% ke Rp 134 miliar, laba operasi naik 392% ke Rp 48 miliar, dan EBITDA naik 249% ke Rp 89 miliar.
"Penjualan didominasi sawit dengan nilai Rp 453 miliar, sementara karet menyumbang Rp 44 miliar," ujar Bayu dalam pernyataannya, Senin, 9 Juni 2025.
Baca Juga:
4 Orang Ditangkap Merambah Hutan Lindung Si Abu Riau, Ternyata Dibikin Lahan Sawit
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit.
Bayu menegaskan perusahaan terus berupaya tingkatkan produktivitas aset kebun, salah satunya lewat peremajaan dengan bibit unggul.
Baca Juga:
Sistem Tracing Sawit Nasional Diharapkan Perkuat Transparansi Rantai Pasok dan Tingkatkan Daya Saing
Upaya ini dilakukan di tengah kenaikan harga CPO dunia, dari rata-rata US$987 per ton CIF Rotterdam di kuartal-1 2024 jadi US$1.232 di kuartal-1 2025.
"Optimalisasi pabrik juga dilakukan dengan beli buah sawit dari petani non-pabrik, sekaligus dukung kesejahteraan mereka," jelasnya.
Bayu menekankan perusahaan tetap patuh protokol ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), yang prioritaskan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Termasuk kebijakan zero-burning dalam kegiatan perkebunan," kata Bayu.
Aspek keberlanjutan di industri sawit mencakup people & planet, seperti sejahterakan petani sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (no-poverty).
"Juga ada zero-waste (Circular Economy), dan no-deforestation untuk kurangi emisi gas rumah kaca (Climate Change)," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Bayu juga menegaskan bahwa perseroan akan selalu mengikuti protokol ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.