Bahlil mengatakan anggaran subsidi listrik akan diperluas sebesar 23% tahun depan

Anggaran pemerintah untuk subsidi listrik pada tahun 2025 akan meningkat lebih dari 23 persen menjadi Rp90,22 triliun (USD5,86 miliar) dari Rp73,24 triliun pada tahun 2024, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Kenaikan anggaran ini akan didorong oleh proyeksi peningkatan jumlah penerima subsidi listrik, yang diperkirakan mencapai 42,08 juta pada tahun 2025, naik dari target 40,89 juta pada tahun 2024.

“Jumlah penerima subsidi listrik diperkirakan akan meningkat sekitar 1 juta, yang akan mengakibatkan kenaikan anggaran subsidi,” kata Bahlil.

Sebelumnya, direktur jenderal ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa angka subsidi listrik dihitung berdasarkan beberapa asumsi, termasuk kurs mata uang Rp15.300–Rp16.000 per dolar Amerika Serikat, harga minyak mentah Indonesia $75–$85 per barel, dan inflasi 1,5–3,5 persen.

“Ini sesuai dengan kerangka makroekonomi 2025 dan pedoman kebijakan fiskal utama,” katanya saat rapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Senin.

Penerima subsidi yang ditargetkan akan mencakup rumah tangga yang menggunakan listrik 900 VA atau kurang, usaha kecil, dan lembaga sosial.

Berita terkait: Pemerintah menargetkan subsidi energi tahun 2024 sebesar Rp186,9 triliun
Berita terkait: Pemerintah menyalurkan subsidi senilai Rp75,3 triliun hingga Mei

Translator: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Anton Santoso
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Fakta - Lebih dari 1,7 juta rumah dan bisnis di Texas masih tanpa listrik setelah Badai Beryl oleh Reuters