Bahlil, Kawulo, Santri, dan Harapan Republik

Ramadan selalu merupakan momen yang penuh keceriaan. Tidak hanya tentang kegembiraan saat berbuka dan sahur, tetapi juga tentang keceriaan spiritual melalui ibadah dan kegiatan yang memperluas pengetahuan, mempererat silaturahim, dan mendalami makna kehidupan.

Bagi umat Muslim, Ramadan adalah laboratorium yang menanam benih kebaikan melalui kebiasaan baik, yang akan tumbuh dan berbuah di bulan-bulan berikutnya.

Oleh karena itu, umat Muslim berlomba-lomba dalam berbuat baik untuk mendapatkan kebiasaan baru yang mulia.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Partai Golkar, sebuah entitas politik yang sejak awal telah mengutamakan nilai-nilai universal agama. Mereka menyambut Ramadan dengan sukacita.

Kader-kader Partai Golkar di seluruh Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyambut bulan yang penuh berkah, sebagai waktu untuk menanam benih kebaikan dan kemaslahatan.

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadia, telah mengisi Ramadan dengan berbagai perjalanan spiritual dan sosial; bertemu dengan tokoh agama, berdiskusi dengan kyai dan santri, serta berziarah ke makam para ulama dan aulia.

Dalam acara yang diberi judul ‘Safari Ramadan’, Bahlil dan pengurus inti Partai Golkar telah menanam amal baik, bukan hanya untuk Partai Golkar tetapi juga untuk menjaga prinsip-prinsip utama negara ini.

MEMBACA  3 Saham Dividen S&P 500 yang Luar Biasa Turun 45% untuk Dibeli dan Dipegang Selamanya