TANGERANG, BANTEN (ANTARA) – Badan Karantina Pertanian (Barantin) Indonesia pada hari Selasa memeriksa penerapan deklarasi baru “All Indonesia” untuk penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, mengatakan deklarasi ini merupakan langkah besar untuk menyelaraskan Indonesia dengan negara-negara lain yang telah menerapkan pengelolaan perbatasan terpadu.
“All Indonesia adalah bentuk penyederhanaan dan penguatan. Dengan satu deklarasi, penumpang jadi lebih mudah sementara negara tetap terlindung. Karantina, bea cukai, imigrasi, kesehatan, dan keamanan sekarang teritegrasi dalam satu sistem,” ujar Panggabean.
Dia menjelaskan bahwa inisiatif ini merampingkan prosedur penumpang sambil menjaga pengamanan yang ketat. Deklarasi tunggal ini masih membutuhkan respons yang detail untuk memastikan keamanan hayati, keamanan nasional, dan kepatuhan hukum.
Panggabean menyatakan kebijakan ini juga merupakan langkah strategis untuk melindungi negara dari ancaman seperti penyakit hewan dan ikan karantina, hama tumbuhan, serta barang-barang berisiko tinggi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan ekosistem.
Inisiatif yang dikembangkan bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan, dan Otoritas Keamanan Penerbangan ini merupakan tonggak sejarah dalam modernisasi pengelolaan perbatasan Indonesia.
Dia menyampaikan harapan agar reformasi ini akan mendongkrak pariwisata dan investasi dengan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih aman, cepat, dan efisien.
Kepala Pusat Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten, Duma Sari, mengatakan kantornya sangat siap untuk menerapkan kebijakan ini di pintu masuk internasional tersibuk di negara ini.
“Bersama dengan instansi terkait, kami memastikan layanan menjadi lebih cepat, transparan, dan tetap memenuhi standar perlindungan nasional,” katanya.
Berita terkait: Aplikasi All Indonesia wajib bagi penumpang internasional per 1 September
Berita terkait: Imigrasi bandara Bali disederhanakan dengan sistem All Indonesia
Penerjemah: Azmi Syamsul Ma’arif, Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025