Kementerian Perindustrian mengumumkan bahwa pendirian Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) akan mendukung pengembangan industri kakao hulu-hilir yang berkelanjutan.
Menurut Direktur Jenderal Agroindustri Kementerian tersebut, Putu Juli Ardika, lembaga tersebut akan mengoptimalkan peluang Indonesia dalam memajukan salah satu sub-sektor industri makanan dan minuman mengingat harga kakao yang terus naik di seluruh dunia.
Ia mencatat bahwa pada tahun 2023, harga biji kakao mencapai US$3.280 per ton, dengan fluktuasi sepanjang tahun lalu, mencapai puncak US$10.556 per ton pada Desember 2024.
Kementerian dan BPDP juga menginisiasi program pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk memperkuat rantai pasok bahan baku untuk sektor kakao melalui Cocoa Doctor.
Tahun lalu, kementerian melahirkan 37 Cocoa Doctor yang menjalani pelatihan selama sebulan di Mars Cocoa Academy. Para Cocoa Doctor juga memberikan pembinaan kepada lebih dari 3.700 mitra petani melalui program Training of Trainers (ToT).
Selain itu, Ardika mengatakan kementerian sedang mengembangkan program untuk mencapai swasembada kakao dengan menyiapkan langkah-langkah strategis dengan mitra terkait, termasuk menggunakan lahan hutan sosial untuk menghasilkan biji kakao secara nasional.
Ia kemudian menyoroti bahwa kakao merupakan salah satu sub-sektor industri makanan dan minuman yang mengalami pertumbuhan investasi, yang terbukti dengan peningkatan 20 produsen industri pengolahan kakao yang terlibat dalam pembuatan mentega kakao, pasta kakao, bubuk kakao, dan kue kakao.
Sementara itu, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai pengekspor produk kakao olahan terbesar di dunia, dengan pangsa pasar yang signifikan di India, Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, dan Malaysia.
Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia untuk produk olahan tersebut mencapai lebih dari US$1,2 miliar pada tahun 2023, berkontribusi pada pangsa pasar global sebesar 3,92 persen.
Berita terkait: Menteri Perdagangan bertemu dengan CAA untuk membahas pemberdayaan petani kakao
Berita terkait: Indonesia bidik status pusat pengolahan kakao global
Translator: Ahmad Muzdaffar, Resinta Sulistiyandari
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2025