Jumat, 19 Januari 2024 – 05:07 WIB
Anggota DPD RI Arya Wedakarna saat menjelaskan kejadian viral yang diduga penistaan agama di Denpasar, Bali, Kamis (18/1). Foto: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
bali.jpnn.com, DENPASAR – Anggota Komite I DPD RI dapil Bali Arya Wedakarna alias AWK akhirnya buka suara setelah dirinya didemo dan dilaporkan ke Polda Bali oleh sejumlah pihak.
AWK tidak terima dirinya dituduh melakukan penistaan agama setelah beredar potongan video ketika dirinya berbicara dengan nada tinggi dalam rapat bersama Kanwil Bea Cukai Bali.
Dalam potongan video yang beredar, AWK menyebut semestinya petugas garis depan di bandara adalah putra-putri Bali dan tanpa menggunakan penutup kepala karena Bali bukan Midle East alias Timur Tengah.
Menurut AWK, kejadian sebenarnya bermula ketika dirinya menggelar rapat dengar pendapat dengan Kanwil Bea Cukai Bali pada Jumat (29/12) lalu setelah menerima aspirasi masyarakat.
Ada beberapa hal yang dibahas, seperti perampasan paspor dan etika kerja petugas bea cukai yang dianggap tidak baik.
Pembahasan juga menyangkut aspirasi tarif daring oleh prajuru desa adat setempat dan gelar bandara terburuk di dunia yang disandang Bandara Gusti Ngurah Rai.
“Jadi, sebenarnya terkait itu saja. Yang jelas tidak ada saya menyebut agama tertentu, kelompok tertentu, atau hal spesifik.
Namun, ditulis seakan-akan begitu sehingga memunculkan fitnah terhadap saya yang datang ke sana untuk bekerja,” kata AWK.
Anggota DPD RI dapil Bali Arya Wedakarna alias AWK tak terima dituding menista agama, balik memolisikan pemfitnah ke Polda Bali, Hhmm
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News