ASEAN mungkin pertimbangkan aksesi Papua Nugini dalam waktu dekat: Indonesia

Jakarta (ANTARA) – ASEAN mungkin akan segera memulai pembahasan tentang aksesi Papua Nugini ke blok regional ini, menurut Dirjen Kerja Sama ASEAN Kemenlu RI Sidharto R. Suryodipuro.

“Aplikasi keanggotaan ASEAN dari Papua Nugini sudah diterima, dan prosedur selanjutnya akan mengikuti… ini akan berdasarkan konsensus negara-negara ASEAN,” ujarnya usai konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Konsensus tersebut, lanjutnya, akan menentukan apakah Papua Nugini akan menjalani proses keanggotaan mirip dengan Timor Leste.

Dia menambahkan bahwa tidak perlu amendemen Piagam ASEAN untuk menerima Papua Nugini, karena piagam menyebutkan “lokasi di wilayah geografis Asia Tenggara yang diakui” sebagai kriteria keanggotaan.

“Definisi (wilayah) itu sendiri tidak hitam-putih atau terbatas pada koordinat geografis tertentu,” jelasnya, seraya menekankan bahwa Indonesia dan Papua Nugini adalah negara tetangga.

Pada KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur, Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto mendukung aksesi Papua Nugini ke ASEAN.

“Kami mengusulkan partisipasi tetangga dekat kita, yaitu Papua Nugini. Mereka telah menyampaikan keinginan untuk gabung ASEAN,” kata Prabowo dalam sidang pleno KTT tanggal 26 Mei 2025.

Menurutnya, di tengah ketidakpastian geopolitik saat ini, ASEAN yang lebih kuat akan membuat Asia Tenggara “lebih didengar dalam wacana kekuatan besar.”

Namun, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menyarankan pendekatan lebih hati-hati menanggapi usulan perluasan terbaru ini.

“Kita perlu melihat dua aspek. Pertama, konsensus dari 11 negara anggota. Kedua, Piagam (ASEAN),” ujarnya tanggal 28 Mei.

Reporter: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Perlindungan sosial Indonesia mendukung masyarakat miskin, kelas menengah: menteri