Jakarta, Indonesia, (ANTARA/PRNewswire)- Peningkatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) di seluruh ASEAN telah menjadi kekuatan yang menentukan dan berpotensi memberikan kontribusi sekitar USD 1 triliun pada PDB (Produk Domestik Bruto) wilayah tersebut pada tahun 2030.[1] Seiring dengan perkembangan lanskap digital, pentingnya persiapan tenaga kerja untuk menghadapi tantangan dan peluang di era baru AI ini belum pernah begitu penting.
Mengakui peran penting dari pelatihan AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dengan memberdayakan pekerja dan pencari kerja untuk meningkatkan karier dan bisnis mereka, Yayasan ASEAN dan Microsoft telah meluncurkan program AI TEACH for ASEAN yang bertujuan untuk membentuk masa depan teknologi di wilayah ini, di mana kemahiran AI menjadi pondasi kesuksesan.
Bekerjasama dengan LSM lokal, lembaga tenaga kerja, dan pemerintah, AI TEACH bertujuan untuk mencapai hasil yang signifikan dalam hal lapangan kerja dan pendidikan bagi individu yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. Upaya bersama ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan AI dan teknologi lainnya, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan hasil ekonomi bagi tenaga kerja.
Program AI TEACH for ASEAN bertujuan untuk memberikan pelatihan AI Fluency kepada 6.200 pendidik Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Teknologi (TVET) di ASEAN, dengan fokus pada Indonesia dan Malaysia. Dengan menggunakan Microsoft AI Trainer Toolkit, program ini akan memberdayakan pendidik untuk mengajar konsep AI secara efektif dan memperkenalkan Microsoft dan LinkedIn Career Essentials di Generative AI kepada para siswa, memberi mereka keterampilan penting untuk menyelesaikan kursus dan mendapatkan sertifikasi.
Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif Yayasan ASEAN, menyampaikan kegembiraannya tentang kemitraan ini, yang menyoroti peran pentingnya dalam sejalan dengan tujuan Rencana Induk Digital ASEAN 2025, sambil mengatakan “program AI TEACH for ASEAN oleh Microsoft dan Yayasan ASEAN adalah bukti komitmen kami untuk memberdayakan pemuda, meningkatkan keterampilan mereka, dan menjadikan mereka sebagai katalis bagi kemajuan wilayah ini. Dengan mendorong inovasi dan menyediakan keterampilan AI yang praktis, kami bertujuan untuk berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan teknologi ASEAN.”
Tujuan akhir dari program AI TEACH for ASEAN adalah membantu 400.000 individu di Indonesia dan Malaysia untuk mendapatkan peluang kerja dan pendidikan yang lebih baik, sambil membawa perubahan positif pada sistem TVET dengan mengintegrasikan keterampilan AI sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang.
Program ini akan mencapai tujuan ini melalui beberapa kegiatan utama. Kegiatan pertama adalah pelatihan bagi pendidik TVET di sepuluh negara ASEAN melalui kerjasama dengan Pertemuan Pejabat Senior Bidang Pendidikan dan Sekretariat ASEAN, untuk memastikan perhatian dan dukungan pemerintah. Di Indonesia dan Malaysia, pelatih TVET akan menyebarkan pelatihan keterampilan AI kepada para siswa melalui MOU dengan TVET.
Sebagai pelengkap pelatihan bagi pendidik, akan dilakukan hackathon tingkat negara di Indonesia dan Malaysia, yang akan berlanjut ke hackathon regional yang diselenggarakan di Indonesia, yang bertujuan untuk membangkitkan antusiasme di kalangan pelatih untuk mengintegrasikan keahlian mereka dalam Generative AI ke metode pengajaran. Terakhir, akan diadakan pertemuan kebijakan TVET regional tentang keterampilan AI untuk mengundang pembuat kebijakan, ahli AI, dan LSM untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik.
Andrea Della Mattea, Presiden Microsoft di ASEAN, berkata, “Kami sangat senang bekerja sama dengan Yayasan ASEAN, Yayasan Plan International Indonesia, dan Biji-biji untuk memastikan semua orang memiliki keterampilan untuk berhasil di era AI yang menarik ini. Bersama-sama, kami menutup kesenjangan keterampilan, memberikan peluang kesuksesan, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, dan memberdayakan para pengusaha masa depan—hari ini!”
Dalam kerjasama erat dengan Microsoft, Yayasan ASEAN akan membantu mengawasi pelaksanaan program AI TEACH untuk Indonesia dan Malaysia yang akan dipimpin oleh Yayasan Plan International Indonesia (YPII) dan Biji-biji Initiative dengan pendekatan lokal untuk mengatasi kebutuhan dan konteks unik setiap negara.
Sementara YPII dan Biji-biji Initiative memimpin di Indonesia dan Malaysia, masing-masing, Yayasan ASEAN akan fokus pada penyelenggaraan pertemuan kebijakan regional tentang Keterampilan AI dan mengorganisir hackathon regional.
Tentang Yayasan ASEAN
Tiga dekade setelah ASEAN didirikan, para pemimpin ASEAN menyadari bahwa: masih ada ketimpangan kemakmuran bersama, kesadaran ASEAN, dan kontak di antara masyarakat ASEAN yang belum memadai. Keprihatinan ini membuat para pemimpin ASEAN mendirikan Yayasan ASEAN di Jakarta, Indonesia, pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ke-30 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 15 Desember 1997. Yayasan ASEAN adalah organisasi yang berasal dari dan untuk masyarakat ASEAN. Yayasan ini ada karena satu visi: membangun Masyarakat ASEAN yang bersatu dan makmur. Sebagai lembaga ASEAN, Yayasan ini bertugas untuk mendukung ASEAN terutama dalam hal mempromosikan kesadaran, identitas, interaksi, dan pengembangan masyarakat ASEAN.
CATATAN UNTUK EDITOR
Untuk pertanyaan media dan informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Anthoni Octaviano, Yayasan ASEAN, [email protected]
[1] Kearney. 2020. Al is integral to Southeast Asia’s future, but it is still in an early stage. Retrieved from: https://www.kearney.com/digital/article/?/a/racing-toward-the-future-artificial-intelligence-in-southeast-asia
Sumber: Microsoft ASEAN
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Hak Cipta © ANTARA 2024