Sabtu, 2 Agustus 2025 – 00:40 WIB
Jakarta, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama mitra kerjanya, memperketat pemeriksaan tiket penyeberangan dan mencocokan identitas penumpang sebelum kendaraan masuk ke pelabuhan. Ini terutama berlaku di rute padat seperti Merak-Bakauheni.
Baca Juga:
Nyelekit! Sindir Jokowi Tak Hadir Alasan Sakit, Roy Suryo CS: Saksi Kami Datang Naik Kursi Roda
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menekankan bahwa pencocokan tiket dan identitas ini penting untuk memastikan keakuratan data penumpang. Pemeriksaan dilakukan bertahap oleh petugas ASDP, mulai dari gerbang masuk, area tunggu, sampai ke titik naik kapal.
“Setiap tiket yang dibeli lewat Ferizy harus diisi dengan data yang benar. Ini bukan cuma urusan administrasi, tapi juga tanggung jawab keaman bersama,” kata Shelvy dalam pernyataannya, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Baca Juga:
Urai Antrean Horor di Pelabuhan Ketapang, ASDP Tambah Kapal Besar ke Gilimanuk
Menurutnya, data di tiket elektronik atau boarding pass akan dicocokkan dengan dokumen asli seperti KTP, SIM, atau paspor. Ini untuk memastikan nama di sistem sesuai dengan penumpang di kendaraan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin.
Baca Juga:
Cegah Praktik Percaloan, ASDP Ingatkan Calon Penumpang Lakukan Ini
Shelvy menjelaskan, kecocokan identitas penumpang dengan data tiket adalah dasar perlindungan dalam situasi darurat di laut. Data yang tidak sesuai bisa menyebabkan hilangnya hak perlindungan atau masalah saat evakuasi.
Masyarakat disarankan hanya beli tiket lewat kanal resmi seperti aplikasi Ferizy atau mitra resmi. Beli dari calo bisa berisiko data palsu atau tidak lengkap, yang merugikan penumpang sendiri.
“Data penumpang yang valid di sistem adalah dasar perlindungan, termasuk untuk asuransi,” tegas Shelvy.
Untuk mendukung pemeriksaan ini, ASDP menambah petugas dan memperkuat koordinasi antara tim darat dan kapal. Sosialisasi ke agen tiket juga ditingkatkan, terutama soal pengisian data kendaraan golongan IVA.
Berdasarkan evaluasi, sekitar 13% kendaraan golongan IVA masih mengisi data dengan salah saat pesan tiket.