Arti & Filosofi Banyu Pinaruh 14 Juli 2024: Momen Pembersihan Diri

Umat Hindu Bali berbaur dengan wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo

bali.jpnn.com, DENPASAR – Minggu hari ini (14/7) berdasarkan kalender Bali masuk Redite Paing Sinta.

Hari ini bertepatan dengan Banyu Pinaruh yang dilaksanakan sehari setelah Saraswati alias hari turunnya ilmu pengetahuan.

Umat Hindu Bali biasa memohon anugerah Sang Hyang Saraswati dengan cara mandi air kumkuman (air bersih bercampur dengan bunga harum) lalu mohon tirta (air suci) agar suci alias bersih lahir batin.

Umat Hindu berbondong-bondong mencari sumber air, bisa ke sungai atau laut untuk melakukan ritual banyu pinaruh ini.

Maknanya setelah ilmu pengetahuan itu turun saatnya menerima dengan rasa bangga pada diri bahwa manusia telah memiliki pengetahuan tentang kesejatian hidup itu.

Banyu pinaruh berarti air “kaweruh” atau air pengetahuan yang mengalir. Kenapa air?

Maknanya manusia berperan sebagai air yang mengalir dalam menjalani kehidupan.

Awal diterimanya pengetahuan itu berbarengan dengan awal bergantinya wuku menjadi awal kembali.

Ini Makna Banyu Pinaruh yang dilaksanakan umat Hindu Bali seusai Saraswati pada 14 Juli 2024: Hari pembersihan dan penyucian ciri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

MEMBACA  LBH BN melaporkan Komisioner KPU dan Bawaslu Garut ke Sentra Gakkumdu Jabar