Banda Aceh, Aceh (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengatakan bahwa aplikasi pribadi InaRISK dapat membantu masyarakat memantau ancaman atau potensi risiko bencana di sekitar mereka.
“Pengguna dapat mengakses informasi tentang ancaman bencana di daerah mereka dengan aplikasi tersebut,” kata seorang analis bencana di Direktorat Sistem Manajemen Bencana BNPB, Didik Kurniawan, di Banda Aceh, pada hari Rabu.
Ia menyampaikan pendapat tersebut saat melakukan presentasi selama sosialisasi teknologi informasi bencana seperti InaRISK dan portal literasi sejarah bencana, yang diselenggarakan di Auditorium UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Menurut Kurniawan, InaRISK dapat memperkirakan bencana potensial berdasarkan koordinat setelah pengguna mengaktifkan GPS mereka. Oleh karena itu, aplikasi tersebut dapat memberikan informasi tentang ancaman bencana di lokasi tertentu.
“Pengguna harus mengaktifkan GPS mereka dan aplikasi dapat mendeteksi lokasi mereka beserta potensi bencana,” katanya.
Namun, ia menginformasikan bahwa aplikasi tersebut tidak melacak kondisi dinamis di lapangan. Misalnya, jika konstruksi bendungan sedang berlangsung, potensi bencana seharusnya berubah di aplikasi.
Ia menyampaikan bahwa aplikasi tidak dapat menunjukkan dampak dari bencana, tetapi dapat memberikan informasi tentang potensi bencana.
Ia menginformasikan bahwa jumlah pengguna InaRISK saat ini telah mencapai lebih dari 60 ribu.
“Sudah digunakan oleh sekitar 60 ribu pengguna. Kami berharap aplikasi tersebut dapat membantu masyarakat untuk mempelajari potensi bencana di daerah mereka,” katanya.
InaRISK personal adalah aplikasi Android dan iOS yang menunjukkan tingkat ancaman bencana serta memberikan saran untuk mitigasi sebelum, selama, dan setelah bencana.
InaRISK sangat penting bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana serta melaporkan aktivitas pencegahan.
Selama musim mudik Lebaran 2024, BNPB juga menyarankan para pemudik untuk memanfaatkan aplikasi InaRISK untuk mengakses informasi terkait risiko bencana dan saran mitigasi.
Berita terkait: Pemerintah akan mengintegrasikan data FMD dengan aplikasi COVID-19
Berita terkait: Tingkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana
Penerjemah: Rahmat Fajri, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024