loading…
Kuning telur sering dianggap sebagai makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah karena kandungan kolesterolnya tinggi. Namun, pandangan ini berubah. Foto/The Kitchn
JAKARTA – Kuning telur sering dianggap sebagai makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Namun, pandangan ini telah berubah seiring dengan perkembangan penelitian modern.
Kuning telur adalah salah satu bagian telur yang kaya nutrisi. Selain kolesterol, kuning telur juga mengandung vitamin D yang mendukung kesehatan tulang dan kekebalan tubuh, serta vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi otak.
Selain itu, kuning telur mengandung kolin yang baik untuk kesehatan otak dan fungsi saraf. Sedangkan lutein dan zeaxanthin pada kuning telur merupakan antioksidan yang mendukung kesehatan mata dan melindungi dari degenerasi makula.
Dilansir dari Health Line, Minggu (22/12/2024) namun, kuning telur juga mengandung sekitar 186 mg kolesterol per butir. Jumlah ini mendekati batas harian kolesterol yang direkomendasikan untuk orang sehat, yaitu 300 mg per hari.
Berdasarkan penelitian, kuning telur dapat dikonsumsi dengan aman oleh sebagian besar orang sehat. Orang dewasa sehat dapat mengonsumsi satu hingga dua butir telur per hari tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Telur sendiri merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang dapat menjadi bagian dari pola makan sehat. Terutama jika dikombinasikan dengan makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat.
Di sisi lain, penyebab kolesterol tinggi sangat beragam. Di mana sebagian besar kolesterol dalam darah diproduksi oleh hati, bukan berasal langsung dari makanan. Ketika seseorang mengonsumsi makanan tinggi kolesterol, hati biasanya mengurangi produksi kolesterolnya untuk menjaga keseimbangan.
Selain itu, tidak semua orang bereaksi sama terhadap kolesterol dalam makanan. Sebagian kecil individu, yang dikenal sebagai hyper-responders, dapat mengalami peningkatan kadar kolesterol darah setelah mengonsumsi makanan tinggi kolesterol. Namun, ini tidak terjadi pada sebagian besar orang.