Apakah Agen Khusus Rusia Benar-benar Memotong Telinga Tersangka Teroris Moskow dan Memaksanya Memakannya?

Kamis, 28 Maret 2024 – 02:33 WIB

Rusia – Seluruh dunia pasti merasa sedih dan marah dengan kejadian penembakan dan aksi terorisme yang terjadi di Moskow pada Jumat, 22 Maret lalu, yang menewaskan 139 orang dan melukai 150 lainnya yang diklaim oleh ISIS-K sebagai perbuatannya.

Tak sampai 42 jam berlalu, pihak militer atau agen khusus Rusia telah mengunggah potret-potret tersangka teroris yang sudah tertangkap, dengan kondisi babak belur, memar, luka-luka, bahkan salah satunya kehilangan telinga.

Salah satu video yang sangat eksplisit dan mengkhawatirkan menunjukkan saat salah satu tersangka teroris Moskow ditangkap dan salah satu bagian tubuhnya dimutilasi ketika mereka mencoba melarikan diri ke perbatasan Ukraina.

Rekaman tersebut, yang dibagikan melalui Telegram yang terkait dengan Wagner Grup, menunjukkan tersangka dijepit ke tanah oleh pasukan bersenjata Rusia dan potongan telinganya dipotong dengan pisau kecil. Mereka kemudian memaksa potongan telinga itu ke dalam mulut tersangka dan berusaha membuatnya menelannya.

Tersangka teroris tersebut juga dipukul di wajahnya hingga bonyok dan kemudian terlihat diperban. Tersangka yang ditahan dikabarkan bernama Redzhep Alizode, dan diyakini berasal dari negara Tajikistan. Lokasi kejadian kebrutalan tersebut tidak jelas, namun diyakini terjadi di Rusia bagian barat.

Namun, Presiden Vladimir Putin tetap bersikeras menyalahkan Ukraina atas “aksi teroris berdarah dan biadab” yang menyebabkan jumlah korban tewas melonjak hingga lebih dari 139 orang. Ukraina menyangkal tuduhan tersebut. Para politisi Rusia juga mengisyaratkan bahwa mereka akan memberlakukan hukuman mati atau penjara seumur hidup bagi pelaku kejahatan teroris.

MEMBACA  Kebebasan Jurnalisme di Tiongkok Mengkhawatirkan, Banyak Aktivis Ditangkap