Antara Artur Beterbiev dan Ekaterina

Di antara Artur Beterbiev dan Ekaterina

loading…

Tidak semua orang terdekat memberikan dukungan untuk Dmitry Bivol. Itu terlihat saat mantan istrinya, Ekaterina, ingin melihat petinju Rusia berusia 33 tahun itu menelan kekalahan melawan Artur Beterbiev dalam pertarungan memperebutkan sabuk juara kelas berat ringan IBF, IBO, WBC dan WBO di Kingdom Arena, 12 Oktober 2024.

Ekaterina tampaknya kesal dengan mantan suaminya tentang biaya hak asuh kedua putranya. Kate, begitu ia disapa, mendesak agar Bivol menyelesaikan masalah itu setelah tuduhan pelecehan yang dibuat oleh ibu dari anak-anaknya yang sekarang telah berpisah.

Bivol dilaporkan memperoleh gaji sebesar USD5 juta saat mengalahkan Canelo Alvarez pada 2022, kemungkinan akan memperoleh gaji dua kali lipat dalam pertandingan ulang pada Mei 2025. Pertama-tama, juara kelas berat ringan WBA tersebut harus mengalahkan Beterbiev untuk menjadi pemegang gelar tak terbantahkan di kelas 175 pound.

Jika itu terjadi pada 12 Oktober melawan Beterbiev, barulah Canelo akan mempertimbangkan misi balas dendam. Mengenai pertarungannya bulan depan, Bivol berkata: “Ketika saya menandatangani kontrak untuk menjadi petinju profesional, saya memiliki tujuan untuk menjadi petinju tak terbantahkan,” jelasnya dikutip dari World Boxing News (WBN), Sabtu (28/9/2024).

“Semua yang telah saya lalui adalah untuk itu. Saya melakukannya untuk mencapai tujuan saya. Bahkan pertarungan melawan Canelo. Itu adalah tiket saya untuk pertarungan besar. Dan sekarang saya senang saya akan bertarung pada 1 Juni untuk semua sabuk.

Bivol mengklaim dalam setiap kamp pelatihan, dia selalu berpikir lawan yang dihadapinya merupakan petinju paling berbahaya di dunia. Ini membantu dirinya untuk fokus dan serius dalam Latihan.

“Tentu saja, Beterbiev adalah salah satu lawan saya yang paling berbahaya. Anda melihat rekor dan pertarungannya. Ia kuat. Itu membuat saya lebih bersemangat untuk melawannya karena saya suka tantangan. Saya suka diuji. Pertarungan ini adalah ujian besar bagi saya.”

MEMBACA  Indonesia dan Mesir memperkuat dukungan kemanusiaan untuk Palestina

Mengenai apakah ia bisa menang, Bivol menyimpulkan: “Setiap orang berbeda. Bukan hanya saya. Saya memiliki keterampilan yang bagus, dan saya percaya pada keterampilan saya. Saya telah bertinju selama 28 tahun. Saya telah bertinju sejak saya masih ingat. Saya mencintai olahraga ini, dan saya pikir pengalaman saya akan membantu saya. Begitu pula dengan mentalitas, keterampilan, dan kamp saya. Saya yakin saya tidak akan terkalahkan,” pungkas Bivol.

(yov)