Jakarta (ANTARA) – Pangkalan Angkatan Laut Dumai di Provinsi Riau, Indonesia, berhasil menggagalkan upaya perampokan oleh empat bajak laut terhadap MV African Halcyon saat kapal tersebut berlabuh di perairan Dumai Selat Malaka pada 29 Februari 2024.
Bajak laut melompat ke laut dan melarikan diri dengan menggunakan speedboat segera setelah tim respon cepat armada pertama Pangkalan Angkatan Laut Dumai tiba di lokasi, sesuai dengan pernyataan pers yang dirilis oleh TNI Angkatan Laut Indonesia.
Menurut pernyataan pers yang diterima oleh ANTARA di sini pada Jumat, tim respon cepat berangkat dengan menggunakan perahu sea rider segera setelah kapal kargo umum tersebut mengeluarkan alarm bahaya.
Alarm tersebut dinyalakan oleh beberapa awak kapal MV African Halcyon, yang berbendera Bahamas, setelah mereka melihat empat bajak laut mencoba naik ke dek kapal mereka.
Setelah berhasil menggagalkan upaya perampokan kapal oleh bajak laut, TNI AL Indonesia melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.
Beberapa personel angkatan laut juga tetap siaga di dekat area di mana kapal tersebut berlabuh, sesuai dengan pernyataan pers yang dikeluarkan oleh angkatan laut.
Selat Malaka tetap rentan terhadap insiden perampokan dan bajak laut, serta bentuk-bentuk kejahatan maritim lainnya, termasuk perdagangan manusia dan penyelundupan benih lobster.
ANTARA sebelumnya melaporkan bahwa Indonesia menyadari situasi tersebut. Oleh karena itu, TNI AL Indonesia terus meningkatkan kemampuannya dalam menangani kejahatan maritim, seperti yang ditunjukkan dengan keberhasilannya dalam menggagalkan kejahatan tersebut.
Berita terkait: Indonesia, Malaysia melakukan patroli udara bersama di Selat Malaka
Berita terkait: Indonesia, Singapura, dan Malaysia membahas keselamatan pelayaran
Penerjemah: Genta TM, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak cipta © ANTARA 2024