Jakarta (ANTARA) – Angkatan Laut Indonesia telah mengerahkan kapal perang, helikopter, dan pasukan elit untuk mengirim bantuan dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kata pejabat pada Jumat.
Kepala Dinas Penerangan AL Komodor Tunggul mengkonfirmasi di Jakarta, Jumat, bahwa kapal rumah sakit dan kapal patroli menjadi bagian dari operasi ini.
“Kapal pendukung rumah sakit KRI Soeharso-990 dan KRI Semarang-594 akan mendukung pengiriman logistik, pergerakan pasukan, dan evakuasi,” ujarnya.
Kapal tambahan — KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531, dan KRI Teluk Celukan Bawang-532 — telah ditugaskan untuk mengangkut tenda, peralatan medis, dan perahu karet.
AL juga mengerahkan kapal baru buatan Italia, KRI Brawijaya-320, untuk dukungan logistik.
Selain kapal perang, empat helikopter dari Pusat Penerbangan AL dan komando amfibi elit Kopaska sedang dimobilisasi untuk menjangkau warga yang terisolasi banjir.
“Batalyon Kesehatan Marinir juga siap memberikan layanan medis, mendirikan posko kesehatan lapangan, dan memberikan perawatan darurat bagi korban luka,” tambah Tunggul.
Dia mengatakan paket bantuan akan dikirim sepanjang minggu ini, dengan kemungkinan gelombang kedua jika diperlukan. “Kami harap pengiriman ini akan mempercepat dan mempermudah upaya evakuasi,” catatnya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir bandang dan tanah longsor telah melanda 13 kabupaten di Sumatera Utara, sementara wilayah terdampak di Sumatera Barat meliputi Agam, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, dan Padang.
Di Aceh, 10 dari 23 kabupaten telah menetapkan status darurat banjir, yang menyebabkan hampir 1.500 orang mengungsi dan dua orang meninggal.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah memerintahkan pihak berwenang untuk mempercepat pengiriman bantuan dan tanggap darurat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah, terus memobilisasi tim untuk distribusi logistik.
Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
*Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*