Jakarta (ANTARA) – Komando Armada Angkatan Laut (Koarmada) II Indonesia sedang mempersiapkan dua kapal perang pemburu ranjau, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732, untuk latihan bersama Minex Pandu 2024 dengan Angkatan Laut Singapura.
Latihan bersama Minex Pandu 2024 adalah latihan bersama yang secara rutin diadakan oleh Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Singapura (RSN) di perairan sekitar Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura.
Dalam siaran resmi dari Angkatan Laut Indonesia pada hari Kamis, latihan ini merupakan kesempatan untuk mengukur kemampuan awak KRI, terutama dalam latihan perang ranjau.
“Latihan ini difokuskan pada penjelajahan ranjau dan tindakan perlawanan ranjau untuk memberikan dukungan saling memperkuat dan tujuan bersama dalam mengatasi krisis,” kata Kepala Staf Koarmada II, Laksamana Pertama Isswarto, saat membacakan pesan dari Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo, saat pemeriksaan pasukan menjelang latihan Minex Pandu 2024 di Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Mei.
Dua kapal perang yang disiapkan oleh Angkatan Laut Indonesia untuk latihan ini adalah kapal pemburu ranjau buatan Jerman yang dibangun di Galangan Kapal Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen. Kapal penghancur ranjau (MCMV) ini memiliki berat 1.444 ton, panjang 61,4 meter, dan lebar 11,1 meter. Kapal ini dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 18 knot, kecepatan jelajah 10 knot, dan kecepatan ekonomis 10 knot.
Kapal baja non-magnetik ini dilengkapi dengan empat unit lift craft, dua perahu karet berlapis kaku, sistem degaussing untuk mengurangi kekuatan magnetik kapal, dan sistem penggerak motor listrik yang dapat menurunkan kebisingan.
Kedua kapal pemburu ranjau juga dilengkapi dengan kendaraan bawah air otonom (UAV) untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kontak dan objek di dalam air, serta kapal permukaan tak berawak (USV) untuk membersihkan ranjau di permukaan laut.
Selain itu, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) dan peralatan sonar bawah air membantu mendeteksi ancaman di perairan dalam.
Kedua kapal telah mulai memperkuat Angkatan Laut Indonesia, terutama Koarmada II, sejak Agustus 2023.
Hak cipta © ANTARA 2024