loading…
Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Angin kencan dan arus kuat menjadi hambatan besar dalam proses evakuasi. Foto/Istimewa
JAKARTA – Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud menyatakan bahwa operasi SAR masih berjalan untuk mengevakuasi korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Faktor cuaca seperti angin kencan dan arus deras menyulitkan proses penyelamatan.
"Operasi SAR masih terus dilakukan dengan bantuan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi. Proses evakuasi terkendala gelombang tinggi (2-2,5 meter), angin kencang, dan arus kuat di sekitar lokasi kejadian," ujarnya pada Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, pencarian penumpang lainnya masih berlangsung. Berdasarkan manifes sementara, kapal tersebut membawa 53 penumpang, 12 awak kapal, dan 22 kendaraan.
Baca Juga: Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Operasi pencarian telah dimulai sejak dini hari oleh tim gabungan Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, dan instansi terkait. Hingga Kamis (3/7/2025) pukul 10.00 WIB, tercatat 4 korban meninggal dan 31 penumpang berhasil diselamatkan.
"Posko Terpadu telah dibuka di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk. Kami akan memberikan update terkini berdasarkan informasi resmi dari tim SAR," jelasnya.
Korban selamat pakai sekoci
Tim SAR melaporkan bahwa korban ditemukan di beberapa titik perairan sekitar Gilimanuk, terutama di bagian selatan.
Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menyatakan bahwa korban selamat menyelamatkan diri dengan berbagai cara. "Sebagian menggunakan sekoci, termasuk korban pertama yang ditemukan. Ada pula yang terdampar di pantai," ungkapnya.