Jumat, 16 Februari 2024 – 20:31 WIB
Jakarta – Anemia menjadi masalah kesehatan serius yang dihadapi oleh masyarakat dunia, terutama pada anak-anak. Indonesia masih menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. Setidaknya, 1 dari 3 anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia.
Baca Juga:
Aisah Dahlan Ungkap Trik Bikin Rumah Jadi Nyaman, Anak Nurut Taat Sama Aturan
Salah satu faktor penyebab tingginya kasus anemia di Indonesia adalah karena sering kali anemia terjadi tanpa gejala dan kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya pencegahan anemia sejak dini, sehingga orang tua terkadang mengabaikan risiko atau dampak negatif jika anak mengalami anemia.
Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa 50% ibu tidak menyadari bahwa anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi pada anak dapat menghambat perkembangan otak, dan 33% ibu tidak tahu makanan apa saja yang kaya akan zat besi.
Baca Juga:
Ini Alasan Tamara Tyasmara Survei Kolam Renang Seminggu Sebelum Meninggalnya Dante
Pada masa 5 tahun pertama kehidupan, anak perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi penting seperti zat besi untuk mendukung perkembangan tubuh secara optimal, baik dari segi fisik maupun kecerdasan kognitif atau otak.
Anemia pada anak.
Photo :
http://beritatrendz.blogspot.com
Baca Juga:
Lagi, Pasukan Israel Serang Rumah Sakit di Gaza dengan Alasan Ini
Melihat kondisi tersebut, peran edukasi sebagai upaya pencegahan sangat penting untuk dilakukan. World Anemia Awareness Day yang diperingati setiap tahun pada tanggal 13 Februari bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tindakan pencegahan anemia dan kekurangan zat besi.
Di Indonesia, peringatan World Anemia Awareness Day dapat menjadi momentum untuk bersama-sama memberikan perhatian serius terhadap permasalahan anemia, terutama anemia pada anak, karena dapat mengancam masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa dan bisa menghambat terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045.
“Perkembangan otak anak sangat bergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung optimalisasi perkembangan otaknya adalah zat besi,” kata dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
“Jika anak kekurangan asupan harian zat besi, maka dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat memiliki dampak negatif permanen, terutama pada perkembangan kognitif atau otak anak,” tambahnya.
Untuk mencegah anemia defisiensi besi pada anak di bawah lima tahun, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang yang banyak mengandung protein hewani yang kaya akan zat besi. Selain itu, untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh hingga 2 kali lipat, diperlukan kombinasi antara zat besi dan vitamin C.
“Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, juga dapat dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang tinggi zat besi dan dikombinasikan dengan vitamin C,” ungkapnya.
Susu pertumbuhan diketahui sebagai minuman protein hewani yang kaya gizi dan diperlukan terutama di masa pertumbuhan. Oleh karena itu, susu pertumbuhan yang terfortifikasi tinggi zat besi dan dikombinasikan dengan vitamin C juga dapat bermanfaat untuk pencegahan anemia,” tambah dr. Ulul Albab, Sp.OG.
Melihat pentingnya terus meningkatkan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganan anemia yang tepat pada anak, Sarihusada telah hadir di Indonesia selama 70 tahun dan terus menjalankan berbagai inisiatif edukasi.
“Kami berkomitmen untuk mendorong penurunan prevalensi anemia pada anak di bawah 5 tahun di Indonesia, dan mendorong percepatan terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045,” jelas Direktur Komunikasi Perusahaan Sarihusada, Arif Mujahidin.
“Salah satu inisiatif yang dilakukan pada tahun 2024 ini yang juga diluncurkan dalam rangka peringatan World Anemia Awareness Day adalah dengan menghadirkan platform digital ‘Pusat Pencegahan Anemia Pada Anak’ yang dapat diakses oleh ibu melalui website genmaju.info/AnakSehatGenerasiMaju,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
“Perkembangan otak anak sangat bergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung optimalisasi perkembangan otaknya adalah zat besi,” kata dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).