Senin, 27 Mei 2024 – 10:14 WIB
MADINAH – Musim haji telah tiba, dan jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah kegembiraan dan kekhusyukan ini, terdapat bahaya tersembunyi yang mengintai para jemaah, yaitu dehidrasi.
Baca Juga :
Berangkat Naik Haji, Witan Sulaeman Doakan Ini untuk Timnas Indonesia
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr. Karmijono, dalam kegiatan Sosialisasi Gemar Minum Oralit di Hotel Arjwan Al Sa’adah, Madinah, Kamis, 23 Mei 2024.
Menurut dr. Karmijono, dehidrasi menjadi salah satu faktor utama yang memicu berbagai penyakit kronis pada jemaah haji.
Baca Juga :
Cerita Inspiratif, Kisah Suami Istri Berhaji Bersama Jemaah Lansia
“Dehidrasi dapat memperburuk kondisi kesehatan jemaah yang sudah memiliki penyakit bawaan, sehingga penyakit tersebut kambuh,” ucapnya, di kutip dari laman Kemenag, Senin 27 Mei 2024.
Baca Juga :
Hampir 100 Persen Jamaah Gelombang Pertama Baru Pertama Kali Berhaji!
Cuaca ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu yang mencapai 35-40 derajat Celcius dan bahkan diprediksi mendekati 50 derajat Celcius pada puncak musim haji, memperparah risiko dehidrasi.
Oleh karena itu, dr. Karmijono menghimbau jemaah haji dan seluruh petugas haji untuk minum oralit minimal satu sachet per hari untuk mencegah dehidrasi.
“Oralit sudah di distribusikan kepada jemaah haji sejak sebelum keberangkatan, dan akan terus di distribusikan setiap hari selama di Arab Saudi, jemaah haji juga di imbau untuk membawa bekal oralit pribadi untuk berjaga-jaga,” ujar dr. Karmijono.
Dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini mengatakan bahwa upaya pencegahan dehidrasi ini sangat penting karena dehidrasi dapat berakibat fatal. Hingga Kamis, 23 Mei 2024 tercatat hampir 90% jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah mengalami dehidrasi sebagai pemicu awal.
Jemaah Haji Indonesia tiba di Madinah Arab Saudi
“Bahkan jemaah yang di diagnosis dengan demensia pun, setelah rehidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairannya, sudah kembali normal dan bisa kembali ke kloter masing-masing,” ungkap dr. Karmijono.
Lebih lanjut, dr. Karmijono menjelaskan bahwa beberapa jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah adalah mereka yang jarang minum dan memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi. Kelelahan dan dehidrasi memicu kambuhnya penyakit bawaan mereka.
“Oleh karena itu, kami mohon kepada jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan dengan minum air putih dan oralit secara teratur, istirahat yang cukup, dan tidak memaksakan diri,” pesan dr. Karmijono.
Dengan kewaspadaan dan upaya pencegahan yang tepat, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan sehat, dan kembali ke Tanah Air dengan penuh kenangan indah.
Halaman Selanjutnya
“Oralit sudah di distribusikan kepada jemaah haji sejak sebelum keberangkatan, dan akan terus di distribusikan setiap hari selama di Arab Saudi, jemaah haji juga di imbau untuk membawa bekal oralit pribadi untuk berjaga-jaga,” ujar dr. Karmijono.