Jakarta (ANTARA) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah Indonesia senilai Rp335 triliun (USD21 miliar) yang akan dimulai pada 2026 diprediksi akan memberikan manfaat besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ujar seorang menteri.
“Sangat salah kalau ada yang bilang pemerintahan Prabowo tidak mendukung UMKM,” kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam rapat koordinasi nasional yang diadakan Kadin pada hari Selasa.
Abdurrahman menjelaskan bahwa alokasi anggaran berskala besar ini akan langsung menguntungkan UMKM dengan menciptakan dapur-dapur komunitas yang dijalankan oleh usaha menengah.
Setiap dapur membutuhkan modal antara Rp500 juta hingga Rp2 miliar dan akan melibatkan sekitar 20 pemasok lokal untuk barang-barang penting seperti telur, ikan, daging, beras, dan sayuran.
Kementerian UMKM telah ditugaskan untuk memperluas partisipasi UMKM dalam ekosistem MBG, ujarnya. Ia menambahkan bahwa uji coba awal di beberapa daerah telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Dengan rencana mendirikan 30.000 dapur MBG, yang disebut Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ia mengharapkan terjadinya transformasi signifikan dalam rantai pasokan.
Awalnya, dapur-dapur akan bersaing untuk mendapatkan pemasok, tetapi pada akhirnya, ketika semua dapur sudah beroperasi, mereka justru kemungkinan akan menghadapi kekurangan stok.
Situasi ini akan mendorong ekosistem bisnis di tingkat desa untuk memperluas operasi mereka guna memenuhi permintaan yang tumbuh, katanya.
“Mau tidak mau, ekosistem bisnis di tingkat kecamatan dan desa akan didorong untuk memulai kolam lele, peternakan unggas, peternakan telur, dan banyak lagi,” tambah Abdurrahman.
Alokasi Rp335 triliun untuk program MBG mewakili 44,21 persen dari total anggaran pendidikan 2026, yang mencapai Rp757,8 triliun (USD46,5 miliar).
Pada konferensi pers mengenai RAPBN 2026 akhir pekan lalu (15 Agustus), Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana melaporkan bahwa 5.885 dapur MBG sudah beroperasi di 38 provinsi, 510 kabupaten, dan 7.200 distrik.
Selain itu, hampir 19.000 unit lagi saat ini berada dalam tahap akhir persiapan untuk peluncuran operasional.
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025