Pemerintah Indonesia udah mengalokasikan 52.400 ton jagung dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk bantu peternak layer dan stabilkan harga telur serta unggas, kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, pada Senin.
“Program SPHP akan mendistribusikan 52.400 ton jagung ke peternak layer di seluruh Indonesia,” ujar Arief di Jakarta.
Jagung ini berasal dari cadangan pemerintah (CHP) yang dikelola Badan Urusan Logistik (Bulog) dan dijual dengan harga Rp5.500 per kilogram untuk menjamin pakan ternak yang terjangkau bagi peternak.
Harga pakan yang lebih rendah diharapkan bisa menurunkan biaya produksi dan membantu stabilkan harga telur di tingkat eceran hingga akhir tahun, tambahnya.
“Inisiatif ini memastikan peternak bisa memproduksi telur dengan harga yang bagus, sehingga membantu baik produsen maupun konsumen,” kata Arief.
Berita terkait: Tidak ada impor beras, gula, jagung, atau garam pada tahun 2025: Hasan
Agung Suganda, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi distribusi dan melindungi peternak dari gejolak harga pakan.
Dia mengakui adanya kenaikan harga jagung di sejumlah sentra produksi dalam sebulan terakhir, yang memberatkan peternak unggas.
Sebagai respons, Kementan berkoordinasi dengan Bapanas, Satgas Pangan, dan instansi terkait lainnya untuk menjamin pasokan dan keterjangkauan.
Suganda menyebut pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengendalikan harga pakan ternak. Langkah tersebut termasuk mendorong industri pakan untuk tidak menaikkan harga, mengidentifikasi peternak yang layak menerima jagung bersubsidi, dan menghubungkan kelompok tani langsung dengan supplier.
Ketersediaan jagung untuk pakan tetap menjadi perhatian utama pemerintah karena berdampak pada ketahanan pangan dan inflasi sektor peternakan unggas.
Berita terkait: Sorgum dan jagung sebagai alternatif makanan pokok di tengah perubahan iklim: BRIN
Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Martha Herlinawati
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025