Senin, 20 Oktober 2025 – 15:03 WIB
VIVA – Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, diminta untuk tetap berada di dalam rumah selama tiga hari, mulai tanggal 22 sampai 24 Oktober 2025. Imbauan ini ada alasannya, karena Batalyon Komposit Gardapati (Yonkomposit 1/GP) akan melakukan latihan menembak dengan senjata berat di beberapa tempat di wilayah itu.
Baca Juga :
TNI Minta Warga Natuna Tidak Keluar Rumah pada 22 Oktober
Komandan Yonkomposit 1/GP, Letkol Infanteri Muchamad Ricky Prawiratama, menjelaskan bahwa latihan ini akan berlangsung setiap hari dari jam 08.30 WIB sampai 16.00 WIB. Beberapa lokasi yang jadi area latihan termasuk Desa Air Lengit, Desa Sebadai Ulu, Kelarik, Batubi, dan Teluk Buton.
Komandan Yonkomposit 1/GP Letkol Infanteri Muchamad Ricky Prawiratama
Baca Juga :
Kabar Duka dari Eks Danpaspampres Jokowi, Marsda Wahyu Hidayat Wafat
Menurut Letkol Muchamad Ricky, kegiatan ini adalah bagian dari program rutin TNI untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan tempur prajurit, terutama dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan seperti Natuna yang punya posisi strategis di jalur laut internasional.
“Kegiatan latihan menembak senjata berat ini, merupakan program latihan satuan, yang bertujuan untuk memelihara kemampuan satuan serta prajurit,” ujarnya.
Baca Juga :
Jet Tempur Rafale Buat Indonesia Paling Canggih di Asia Tenggara, Ini Bedanya dengan Versi Mesir
Selain untuk meningkatkan profesionalisme pasukan, latihan ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan pertahanan nasional, terutama di kawasan perairan yang sering menjadi perhatian dunia karena letaknya yang strategis dan dekat dengan batas negara lain.
Pihak Yonkomposit 1/GP menekankan bahwa keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama selama kegiatan ini berlangsung. Untuk itu, warga diminta agar tidak mendekati area latihan karena peluru yang dipakai punya daya ledak tinggi dan bisa membahayakan keselamatan jika terlalu dekat.
Letkol Ricky juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, bayi, anak-anak, dan pasien dengan kondisi medis tertentu. Dia menyarankan agar mereka untuk sementara pindah ke lokasi yang lebih aman selama latihan berlangsung. Langkah ini diambil sebagai bentuk pencegahan dari risiko yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi himbauan ini demi keamanan bersama. Atas perhatian dan kerja sama warga Natuna, kami ucapkan terima kasih,” kata Letkol Muchamad Ricky.
Latihan besar seperti ini biasanya dilakukan secara berkala oleh TNI untuk memastikan kesiapan tempur satuan di lapangan. Dengan kondisi geografis Natuna yang berada di perbatasan langsung dengan beberapa negara, kegiatan seperti ini dianggap penting untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan nasional. (Ant)