Alasan di Balik Preferensi Podcast Video Dibanding Audio di Indonesia

Jumat, 29 Agustus 2025 – 11:09 WIB

Jakarta, VIVA – Survei terbaru dari Populix yang berjudul “How People Enjoy Podcasts in Daily Life” ungkap fakta menarik bahwa orang Indonesia ternyata lebih suka podcast atau siniar dalam bentuk video daripada yang cuma audio.

Baca Juga :


Ngaku Dipanggil Polisi Gara-gara Konten YouTube, Abraham Samad: Ini Edukasi!

Survei yang diikuti 1.100 responden di Indonesia ini nunjukkin bahwa 54 persen lebih milih podcast video, sementara yang akses podcast audio cuma 7 persen. Sisanya, 39 persen, mengakses kedua jenis konten podcast itu.

Head of Policy and Social Research Populix, Vivi Zabkie, jelasin lebih lanjut temuan itu. Katanya, rata-rata penikmat podcast dengerin dua sampai tiga kali seminggu.

Baca Juga :


Nama Tercoreng hingga Karier Hancur Gegara Hamili Erika Carlina, DJ Panda Nangis di Pelukan Denny Sumargo

“Mayoritas pendengar merasa 30 sampai 60 menit adalah durasi yang pas. Ini nunjukkin tingginya perhatian para pendengar podcast, dan jadi peluang buat kreator di Indonesia untuk eksplorasi konten,” ujarnya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Dari banyak platform digital yang nyediain podcast, YouTube ternyata jadi platofrm yang paling banyak dipake buat nonton video podcast dengan persentase 96 persen. Disusul sama TikTok, Instagram Reels, dan Snack Video.

Baca Juga :


Pusat Audio Profesional Harman Kini Hadir di Indonesia

Selain itu, malam hari jadi waktu yang paling banyak dipilih buat dengerin podcast karena situasinya lebih tenang dan personal. Sebanyak 43 persen dengerin podcast antara jam 20.00-22.00.

Laporan lengkap tentang kebiasaan orang Indonesia akses podcast ini rencananya akan dipaparin lebih lengkap sama Populix di Radiodays Asia 2025 pada tanggal 1-3 September 2025.

MEMBACA  Target Figo Dennis bersama Timnas Indonesia U-20

Radiodays Asia adalah konferensi satu-satunya di Asia yang nyatukan para pelaku usaha dari dunia radio, audio, dan podcast.

Acara ini diinisiasi oleh para pelaku industri radio dan podcast dari Asia dan Australia, bekerja sama dengan Radiodays Europe. Untuk tahun 2025, Indonesia jadi tuan rumah untuk pertama kalinya.

“Harapannya, seluruh peserta bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang tren media internasional, teknologi terbaru, pengembangan konten, dan juga buka peluang bisnis,” kata CEO Radiodays, Peter Niegel.

Halaman Selanjutnya

Radiodays Asia menjadi konferensi satu-satunya di Asia yang menyatukan para pelaku usaha dari dunia radio, audio, dan podcast.