Senin, 20 Oktober 2025 – 01:16 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat dimintai tanggapan oleh awak media mengenai isu salah satu menteri Kabinet Merah Putih yang pernah dapat teguran dari Presiden Prabowo Subianto sampai tiga kali.
Pernyataan Bahlil ini menanggapi pidato Presiden Prabowo yang mengungkapkan bahwa ia akan memberi tiga kali peringatan kepada menteri yang melakukan kesalahan sebelum akhirnya diganti atau di-reshuffle.
"Saya belum tau itu. Yang tau itu cuma Bapak Presiden. Ya, kita sesama bus kota jangan saling mendahului, ya," kata Bahlil usai menghadiri rapat terbatas di Kediaman Presiden di kawasan Kertanegara, Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2025.
Bahlil mengaku tidak tahu menteri mana yang dimaksud Presiden Prabowo sudah ditegur tiga kali. Saat ditanya lebih lanjut apakah dirinya pernah ditegur, Bahlil kembali jawab sambil becanda.
"Ya saya setiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah, ya kan tegur kan semuanya kan? Dan Bapak Presiden kan orangnya sangat terbuka, jadi pasti mungkin kamu juga kalau tiap hari ikut rapat pasti ditegur," kata Bahlil.
Presiden Prabowo dalam pidatonya di Sidang Senat Terbuka dan Dies Natalis UKRI di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10), menceritakan soal kinerja anak buahnya.
Menurut Prabowo, para menterinya adalah orang hebat dalam pekerjaannya, cuma ada satu-dua menteri yang "nakal".
"Kalau ada satu, dua (menteri) nakal, saya peringati ya kan. Satu kali peringatan masih nakal, masih enggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat reshuffle, harus diganti karena demi Negara, bangsa dan rakyat tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan rakyat Indonesia," kata Presiden Prabowo.
Prabowo juga ungkapkan bahwa terkadang ia kasih anggaran lebih dari yang diajukan menterinya.
"Boleh tanya menteri-menteri dan anak buah saya kadang-kadang mereka minta, ‘Kami butuh anggaran ini Pak. Berapa kau butuh? Saya butuh (Rp) 5T (triliun), saya kasih 10 (triliun)". Bayangkan kapan ada Presiden kayak begitu," kata Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa ia tidak peduli jika dibenci oleh mantan menteri yang ia ganti. Kepala Negara juga tidak hiraukan saat diwanti-wanti ada koruptor yang berpotensi biayai aksi unjuk rasa.