Aismoli mencari kejelasan pemerintah tentang insentif sepeda motor listrik 2025

Asosiasi Produsen Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) sedang menunggu kepastian dari pemerintah mengenai kelanjutan program insentif sepeda motor listrik pada tahun 2025.

“Kami berharap subsidi akan terus berlanjut, terlepas dari skema, apakah dalam bentuk subsidi atau kompensasi,” kata Ketua Aismoli Budi Setiadi pada hari Kamis.

Sejak 2023, pemerintah telah memberikan insentif untuk pembelian sepeda motor listrik di negara ini, diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2023.

Dalam kebijakan tersebut, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp7 juta (sekitar US$442,96) untuk setiap pembelian sepeda motor listrik.

Setiadi mengatakan bahwa asosiasinya telah bertemu dengan perwakilan pemerintah beberapa kali untuk membahas kelanjutan program insentif sepeda motor listrik. Namun, belum ada kepastian mengenai apakah kebijakan tersebut akan berlanjut, termasuk besaran insentif dan skemanya.

Dia menegaskan bahwa program insentif sepeda motor listrik diwajibkan oleh Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

Peraturan tersebut dikeluarkan untuk mempercepat program kendaraan listrik berbasis baterai, di mana industri kendaraan motor listrik menerima insentif fiskal dan non-fiskal.

Pada 2023–2024, pemerintah memberikan insentif Rp7 juta dan menerapkan aturan ganjil-genap sebagai insentif non-fiskal.

Setiadi menyatakan bahwa perlu beralih dari kendaraan bermesin bakar dalam (ICE) ke kendaraan listrik untuk mengatasi banyak masalah, termasuk perubahan iklim.

“Indonesia mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai respons terhadap perubahan iklim,” tambahnya.

Baru-baru ini, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza memberikan petunjuk bahwa program insentif sepeda motor listrik akan berlanjut pada tahun 2025. Program ini dianggap perlu untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Insentif tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi, produktivitas, daya saing industri, dan memperluas lapangan kerja di Indonesia.

MEMBACA  Rusia tidak mencari penangkapan Kharkiv, klaim Putin

Tinggalkan komentar