Airlangga: Perjanjian IEU-CEPA Berpotensi Tingkatkan Nilai Ekspor RI hingga 50%

Sabtu, 7 Juni 2025 – 20:30 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ungkap manfaat Indonesia gabung dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Baca Juga:
Airlangga Beberkan Alasan Perundingan IEU-CEPA Sangat Lama

Menurut dia, dengan IEU-CEPA, nilai ekspor Indonesia ke Eropa bisa naik sampai 50 persen.

"Indonesia berpotensi tingkatkan nilai ekspor lebih dari 50 persen dalam 3-4 tahun ke depan," kata Airlangga dalam konferensi pers online, Sabtu, 7 Juni 2025.

Baca Juga:
Terima Kunjungan Delegasi Dagang China, Kadin Dorong Peningkatan Ekspor Durian hingga Lobster

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Selain itu, dengan gabung ke IEU-CEPA, 80 persen barang ekspor Indonesia bisa dapat tarif bea masuk 0 persen.

"Setelah perjanjian berlaku, dalam 1-2 tahun ke depan hampir 80 persen barang ekspor dari Indonesia tarifnya 0 persen," ujar Airlangga.

Airlangga sebut Uni Eropa juga sepakat di sektor utama kepentingan Indonesia, seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, dan produk padat karya sepatu dan pakaian.

"Juga produk unggulan Indonesia, seperti minyak sawit dan hasil perikanan. Eropa fokus pada isu seperti TKDN di otomotif, critical mineral, dan fasilitas investasi," jelasnya.

Ia nilai Indonesia dan Uni Eropa sama-sama punya penduduk besar. Indonesia ada 282 juta jiwa dengan PDB US$1,4 triliun. Sedangkan Uni Eropa punya 450 juta jiwa dan PDB US$19,5 triliun.

"Kalau digabung, ini jadi potensi pasar sangat besar," imbuh dia.

Perundingan IEU-CEPA sudah masuk tahap akhir setelah 9 tahun.

"IEU-CEPA hampir selesai setelah sembilan tahun. Ini momentum penting di tengah ekonomi global yang tidak pasti," ujar Airlangga.

Airlangga ungkap Komisioner Uni Eropa Maros Sefcovic beri perlakuan khusus terkait kebijakan anti-deforestasi, terutama untuk negara mitra yang punya FTA/CEPA dengan Uni Eropa.

MEMBACA  Netanyahu Hadiri Peringatan Serangan 7 Oktober, Warga Israel: Tidak Beradab!

"Kami sudah sepakat langkah strategis setelah 9 tahun dan 19 putaran perundingan," jelasnya.

Perundingan ini siap dilaporkan ke Presiden RI Prabowo Subianto.

"Nanti akan kami laporkan ke Bapak Presiden, dan Komisioner Maros juga akan laporkan ke Presiden EU Ursula von der Leyen," tambahnya.

Baca Selanjutnya:
"Kemudian juga produk unggulan di Indonesia, seperti minyak sawit dan juga produk-produk perikanan. Eropa memfokuskan pada beberapa isu termasuk pembahasan mendalam mengenai TKDN di sektor otomotif, critical mineral serta fasilitas-fasilitas yang dapat diperoleh pada saat melakukan investasi,” jelasnya.