Menko Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa total transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada tahun 2024 mencapai Rp 31,2 triliun, naik 21,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Airlangga juga menyatakan bahwa program Harbolnas bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat dan mendukung produk lokal agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Program Harbolnas telah berlangsung selama 12 tahun dan telah memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi digital nasional. Tahun ini, program Harbolnas berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Desember 2024. Total transaksi mencapai Rp 31,2 triliun dengan rata-rata pengeluaran per orang sebesar Rp 318.000. Produk lokal berhasil mendominasi penjualan dengan porsi 52 persen dan nilai transaksi mencapai Rp 16,1 triliun, mengalami peningkatan sekitar 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Airlangga juga menjelaskan bahwa kategori produk seperti pakaian olahraga, aksesori fashion, personal care, serta makanan dan minuman mendominasi penjualan dalam Harbolnas 2024, baik untuk produk lokal maupun secara keseluruhan. Fitur Live Shopping yang menyediakan review produk secara online menjadi fitur yang paling diminati oleh pembeli, dengan 50 persen pembeli melakukan pembelian melalui link afiliasi di media sosial.
Selain itu, program Harbolnas juga diikuti oleh 407 peserta mulai dari pedagang, ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar. Harbolnas tahun ini juga menjadi pencapaian tertinggi bagi penjual yang baru bergabung dibandingkan sebelum pandemi. Program Harbolnas bukan hanya menjadi perayaan belanja online, tetapi juga langkah nyata untuk mendukung perekonomian nasional dan penjualan produk lokal.
Pemerintah juga memberikan dukungan untuk program belanja murah lainnya seperti Belanja di Indonesia Aja dan EPiC Sale. Airlangga optimis bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pertumbuhan ekonomi melalui sektor konsumsi dapat tercapai. Harbolnas menjadi bukti bahwa aktivitas belanja masyarakat dapat menjadi pengungkit dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.