Adab Gibran Dalam Sorotan saat Debat, Selalu Mengucapkan Terima Kasih Kepada Mahfud dan Muhaimin

Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, selalu menunjukkan sikap yang santun saat beradu argumentasi dengan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dan calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD.

Baca juga:

Mahfud: Deso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto

Sebagai contoh, Gibran selalu mengucapkan terima kasih saat menanggapi pemaparan Muhaimin tentang kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani. Selain itu, Gibran juga mengucapkan terima kasih kepada Mahfud sebagai seorang profesor yang ahli dalam ilmu hukum saat memberikan tanggapan terkait masyarakat adat.

Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Kedua Cawapres

Baca juga:

Momen Anies Peluk Erat Cak Imin Usai Debat Cawapres

Tidak hanya dari kata-kata yang diucapkan, sikap santun Gibran terhadap dua cawapres yang lebih senior darinya juga terlihat dari gerak tubuhnya. Terlihat, Gibran memohon maaf dengan mengatupkan kedua telapak tangannya kepada Mahfud saat menyanggah argumentasi Mahfud.

Gibran menjawab tanggapan Mahfud tentang impor pangan yang dilakukan Indonesia dan konsep Trisakti Bung Karno. Gibran menanggapinya dengan meminta agar narasi-narasi ketakutan tidak disebarkan kepada masyarakat, seperti mengenai food estate yang dianggap gagal. Ia mengakui bahwa di sebagian wilayah memang terjadi kegagalan, namun ada juga yang berhasil.

Baca juga:

Tutup Debat Cawapres, Mahfud Nyanyi Lagu Ebiet G. Ade

“Terima kasih Prof. Mahfud untuk evaluasinya. Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, tapi sekali lagi ini harus kita evaluasi dan kita jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada masyarakat,” kata Gibran.

Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024

Saat sesi debat keempat berakhir, Gibran sekali lagi mengucapkan kata maaf kepada Muhaimin dan Mahfud sembari membungkuk berkali-kali saat bersalaman dengan keduanya. Terlihat Gibran berbisik dengan Mahfud saat mereka berpelukan.

MEMBACA  Kisah Mengharukan Keluarga yang Lumpuh di Lebak, Bergantung pada Kayu untuk Bergerak dan Berguling-guling.

“Maaf, Pak. Mohon maaf, Pak,” ucap Gibran yang terlihat dari gerak mulutnya. Lalu, Mahfud yang sambil menepuk dan mengelus punggung Gibran, seolah mengatakan untuk tidak memperbesar sesi debat panas yang berlangsung selama dua jam tadi. “Nggak apa-apa, nggak apa,” timpal Mahfud.

Halaman Selanjutnya

Saat sesi debat keempat berakhir, Gibran sekali lagi mengucapkan kata maaf kepada Muhaimin dan Mahfud sembari membungkuk berkali-kali saat bersalaman dengan keduanya. Terlihat Gibran berbisik dengan Mahfud saat mereka berpelukan.