Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengungkapkan harapannya agar pemerintah Aceh memperkuat pendidikan mitigasi bencana bagi generasi muda.
“Saya berharap banyak anak muda bisa mendapatkan pendidikan mitigasi bencana di Aceh,” katanya di Banda Aceh pada hari Kamis.
Beliau menyampaikan pernyataan tersebut kepada media setelah menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh, yang bertajuk “Aceh Thanks The World,” di halaman Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh.
Beliau mengatakan bahwa untuk mendukung mitigasi bencana, Jepang telah bekerja sama dengan banyak negara lain, termasuk Indonesia, khususnya provinsi Aceh.
“Sudah banyak kerjasama untuk Aceh. Misalnya, kerjasama dengan bagian timur Jepang yang disebut Tohoku dengan Aceh telah dilaksanakan,” katanya.
Beliau mengatakan bahwa ia sangat senang dengan pendidikan mitigasi bencana yang dilakukan oleh Aceh setelah bencana gempa bumi dan tsunami 20 tahun lalu, menambahkan bahwa ia berharap akan ditingkatkan untuk generasi muda.
Masaki mengatakan kunjungannya ke Aceh pada hari Kamis adalah untuk mewakili pemerintah Jepang dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh.
“Saya sangat senang bisa mengunjungi Aceh. Seperti yang kita tahu, 10 tahun lalu, Jepang juga mengalami gempa bumi dan tsunami besar,” tambahnya.
Beliau mengatakan bahwa setelah 20 tahun gempa bumi dan tsunami, Aceh benar-benar pulih dan menunjukkan perkembangan luar biasa.
“Kami, rakyat Jepang, sangat mengetahui betapa sulitnya membangun kembali setelah tsunami. Saya dapat membayangkan seberapa kerasnya orang Aceh bekerja,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa hubungan antara Jepang dan Indonesia, dalam hal ini Aceh, semakin kuat.
Diharapkan peringatan 20 tahun tsunami Aceh dapat terus mengembangkan kerjasama yang telah dibangun selama ini.
“Hubungan antara Jepang dan Aceh semakin kuat, saya harap hubungan tersebut akan terus berkembang,” ujar Masaki.
Berita terkait: Mengenang tsunami Aceh: Melestarikan mangrove untuk mencegah tragedi
Berita terkait: Nelayan Pulau Simeulue menahan diri untuk tidak pergi melaut pada Hari Smong
Penerjemah: Rahmat Fajri, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024