sedang memuat…
Banyak orang masih belum tahu cara mudah mengatasi sembelit dan itu bisa dilakukan di rumah, seperti minum lebih banyak air dan mengonsumsi serat. Foto/ healthshots
JAKARTA – Banyak orang masih belum tahu cara mudah mengatasi sembelit dan itu bisa dilakukan di rumah, seperti minum lebih banyak air dan mengonsumsi serat. Menurut laporan Medical News Today, sembelit mempengaruhi sekitar 20% penduduk Amerika Serikat, yang mengakibatkan 8 juta kunjungan ke dokter setiap tahunnya.
Orang dapat mengalami sembelit karena makanan yang mereka makan atau hindari, gaya hidup yang mereka pilih, obat-obatan yang mereka konsumsi, atau kondisi medis yang mereka alami. Bagi banyak orang, penyebab sembelit kronis mereka tidak diketahui. Hal ini dikenal sebagai sembelit idiopatik kronis.
Sembelit ditandai dengan gejala seperti buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, tinja yang keras, kering, atau menggumpal, kesulitan atau nyeri saat buang air besar, dan perasaan bahwa tidak semua tinja telah keluar.
Sembelit dapat memiliki dampak negatif yang serius pada kualitas hidup, serta kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah pengobatan rumahan alami untuk meredakan sembelit.
Cara Mengatasi Sembelit
1. Minum lebih banyak airDehidrasi secara rutin dapat menyebabkan sembelit. Untuk mencegahnya, penting untuk minum cukup air dan tetap terhidrasi.
Ketika seseorang mengalami sembelit, mereka mungkin merasa lega dengan meminum air berkarbonasi (soda). Ini dapat membantu mereka mengembalikan cairan tubuh dan memulihkan proses pencernaan.
Beberapa penelitian menemukan bahwa air berkarbonasi lebih efektif daripada air keran dalam meredakan sembelit. Hal ini berlaku bahkan untuk orang dengan gangguan pencernaan, atau dispepsia, dan orang dengan sembelit idiopatik kronis.
Namun, minum minuman berkarbonasi seperti soda manis tidak disarankan, karena dapat memiliki efek berbahaya bagi kesehatan dan dapat memperburuk sembelit.
Beberapa orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) melaporkan bahwa minuman berkarbonasi memperburuk gejala mereka, sehingga mereka mungkin ingin menghindari minuman berkarbonasi seperti soda.