Makassar (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan pelatihan teknis tentang keamanan dan kulaitas pangan bagi sekitar 7.000 penangan makanan yang terlibat dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Hari ini, kami secara serentak melatih sekitar tujuh ribu orang dari Makassar, Bulukumba, dan Wajo. Pesertanya termasuk relawan yang direkrut sebagai juru masak,” kata Wakil BGN untuk Penyediaan dan Distribusi Suardi Samiran di Kota Makassar pada hari Sabtu.
Dia menambahkan bahwa pelatihan ini, yang juga menargetkan pekerja lain yang bertugas di dapur MBG—secara resmi disebut unit layanan pemenuhan gizi (SPPG)—termasuk pemimpin dapur dan akuntan, dirancang untuk mencegah praktik keliru yang dapat menyebabkan penurunan kualitas makanan dan keracunan.
“Adalah wajib bagi SPPG untuk mematuhi standar kebersihan dan keamanan guna menghindari keracunan makanan,” tegas Samiran.
Menjelaskan lebih lanjut, pejabat BGN itu menekankan bahwa dapur MBG harus merawat dengan baik semua bahan makanan yang dibeli, terutama sayuran, dan memastikan bahwa sayuran segera diolah untuk mencegah penurunan kualitas.
“Jika disimpan terlalu lama, sayuran akan mengeluarkan nitrit,” ujarnya, menekankan pentingnya penanganan yang cepat dan tepat.
Samiran melanjutkan bahwa sejak diluncurkan pada 6 Januari, program MBG telah menjangkau sekitar 42 juta anak sekolah, ibu menyusui, wanita hamil, dan balita di seluruh negeri, dengan dukungan dari lebih dari 14 ribu SPPG aktif.
Dia menyoroti bahwa di Sulawesi Selatan, pemerintah telah mendirikan total 625 dapur MBG, dengan 536 di antaranya sudah beroperasi dan melayani lebih dari 1,39 juta penduduk.
“SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia memainkan peran vital dalam membina generasi bakat yang sehat dan berkualitas melalui makanan bergizi dan higienis,” pernyataannya, menekankan tujuan program MBG untuk menekan angka stunting pada anak.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa pemerintah telah mewajibkan semua dapur MBG untuk memperoleh sertifikat hygiene dan sanitasi, dengan 1.601 SPPG telah memenuhi persyaratan ini di seluruh Indonesia.
Persyaratan pelatihan dan sertifikasi ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai standar keamanan dan kualitas yang lebih ketat untuk program MBG menyusul kasus keracunan makanan yang dilaporkan di beberapa daerah.
Sebelumnya, BGN juga mengadakan pelatihan penangan makanan di lokasi lain, termasuk Jawa Barat dan Jakarta.
Berita terkait: Kementerian PUPR rencanakan 222 dapur untuk program makan gratis
Berita terkait: BGN minta kementerian bantu perluas program makan gratis ke pesantren
Berita terkait: BGN desak daerah promosikan pertanian untuk cegah inflasi pangan
*Penerjemah: M. Darwin, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*