Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1494-1566) adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Beliau lahir di Kota Trabzun pada tahun 1494 dan merupakan putra dari Sultan Salim I. Sejak kecil, beliau sudah diajarkan ilmu sejarah, sastra, teologi, serta taktik militer. Ketika menjadi Sultan, Sulaiman berhasil dalam ekspedisi militer ke Eropa, merebut berbagai wilayah penting seperti Wina, Hungaria, Persia, dan wilayah pesisir Arab. Berikut adalah enam fakta menarik mengenai Sultan Sulaiman Al-Qanuni:
Pertama, Sultan Sulaiman Al-Qanuni merupakan sultan ke-10 dari Kesultanan Utsmani yang memerintah dari tahun 1520 hingga 1566. Di masa pemerintahannya, Kesultanan Utsmani mencapai puncak kejayaannya dan menjadi kerajaan adikuasa di tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Proses menuju kejayaan ini dimulai sejak jatuhnya Konstantinopel di tangan Sultan Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453.
Kedua, di bawah kepemimpinan Sultan Sulaiman, wilayah kekuasaan Kesultanan Utsmani meliputi berbagai negara di tiga benua tersebut. Beliau berhasil menaklukkan Eropa, Persia, dan wilayah pesisir Arab. Salah satu momen penting dalam sejarah beliau adalah ketika menyelamatkan Raja Prancis I dari hukuman mati. Masa pemerintahannya berlangsung dari tahun 1520 hingga 1566.
Ketiga, Sultan Sulaiman Al-Qanuni berhasil menundukkan berbagai wilayah penting seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Syria, Hijaz, dan Yaman. Luasnya wilayah kekuasaan Kesultanan Utsmani mencapai puncaknya di masa pemerintahan beliau, meliputi berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Keempat, kemajuan militer Kesultanan Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Sulaiman sangat luar biasa. Mereka memiliki kekuatan militer yang tidak tertandingi oleh kerajaan lain pada masa itu. Organisasi militer yang baik dan teratur serta keberanian para prajurit menjadi faktor kunci dalam kesuksesan ekspansi Kesultanan Utsmani.
Kelima, Sultan Sulaiman melakukan pembaharuan dalam tubuh militer Kesultanan Utsmani dengan mendirikan pasukan elit yang disebut “Yenisseri”. Pasukan ini terdiri dari orang-orang pilihan yang sangat terampil dan berani dalam pertempuran. Selain itu, Sultan Sulaiman juga mendidik anak-anak Kristen Eropa yang masuk Islam untuk menjadi prajurit dalam pasukan militer Kesultanan Utsmani.
Keenam, kekuatan militer Kesultanan Utsmani yang terorganisir dengan baik dan didukung oleh pasukan elit seperti Yenisseri membuat mereka menjadi kekuatan yang tak terkalahkan. Dengan kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni, Kesultanan Utsmani mencapai puncak kejayaannya dan menjadi salah satu kerajaan terkuat pada abad ke-16 Masehi.