6 Alasan NATO Diprediksi Unggul dalam Konflik Melawan Rusia

LONDON – Banyak analis geopolitik bilang bahwa perang antara Rusia dan NATO kemungkinan besar bisa terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Lalu, siapa yang akan menang? Banyak analis dan media menyebutkan kalau NATO lebih unggul dibandingkan Rusia.

6 Alasan NATO Diprediksi Akan Tetap Menang dalam Perang Melawan Rusia

1. Rusia Habis-habisan dalam Perang dengan Ukraina

Meski ada sedikit tanda-tanda perbaikan, "Rusia tidak dalam kondisi yang tepat buat hadapi NATO", karena aliansi itu sudah "direvitalisasi" oleh invasi ke Ukraina, kata Al Jazeera.

2. NATO Punya Kemampuan Kolektif

Bahkan tanpa AS, kemampuan militer kolektif anggota NATO "luar biasa", kata George Allison di The Telegraph.

"Kecanggihan teknologi dan kemampuan kerja sama pasukan NATO sangat memperkuat efektivitas tempur mereka." "Kekuatan aliansi terletak pada kemampuannya untuk memanfaatkan teknologi mutakhir dan struktur komando terpadu untuk melakukan operasi yang adaptif terhadap keadaan medan perang yang berubah dengan cepat".

Baca Juga: Israel Tembaki 4 Pejuang Hamas yang Keluar dari Terowongan Gaza

3. NATO Lebih Terlatih

Dengan struktur komando terpadu yang dikembangkan selama beberapa dekade, pasukan yang lebih terlatih dan diperlengkapi, serta "perbedaan yang signifikan dalam kualitas senjata Barat, semua ini mengarah pada kesimpulan bahwa NATO akan dengan cepat menang dalam perang konvensional apa pun melawan Rusia", kata Al Jazeera.

Tapi disinilah letak "bahayanya": bahwa "serangkaian kekalahan mungkin memaksa Moskow untuk menggunakan senjata nuklir taktis atau menghadapi kekalahan total".

4. Memiliki Anggaran Pertahanan yang Tinggi

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada awal tahun telah memaksa anggota NATO lainnya untuk meningkatkan alokasi pertahanan dalam upaya untuk mempertahankan AS – penjamin utama dalam aliansi – di pihak mereka.

MEMBACA  Mencoba 10 Jus Ini untuk Menurunkan Berat Badan

Amerika Serikat sejauh ini merupakan pemain NATO terbesar dan menghabiskan anggaran pertahanan hampir sama besarnya dengan gabungan anggaran 10 negara lain di dunia. Total anggarannya pada tahun 2023 mencapai sekitar USD916 miliar (£715 miliar), menurut Statista – hampir 40% dari total pengeluaran militer dunia pada tahun tersebut. Inggris berada di posisi keenam, dengan pengeluaran sebesar USD74,9 miliar (£60 miliar).

Ditengah kekhawatiran AS bahkan bisa menarik diri dari aliansi tersebut, para anggota NATO pada bulan Juni menyepakati target ambisius tahun 2035 untuk membelanjakan 5% dari PDB untuk pertahanan. Meskipun komitmen AS "harus tetap teguh," demikian menurut editorial Washington Post saat itu, sudah sepantasnya Eropa menanggung beban yang lebih besar agar Washington dapat "melakukan investasi besar" untuk hadapi kebangkitan Tiongkok. Hal ini tetap bermanfaat bagi Eropa: NATO "layak diperjuangkan, dan dibelanjakan, buat dipertahankan".