58 Warga Palestina Meninggal dalam 24 Jam Terakhir

Kamis, 29 Agustus 2024 – 22:20 WIB

Gaza, VIVA – Dalam 24 jam terakhir, serangan intensif oleh Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian setidaknya 58 warga Palestina, menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dirilis pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Baca Juga :

Italia dan AS Bahas Laut Merah dan Gaza, Komitmen untuk Perdamaian dan Keamanan

Dengan penambahan terbaru ini, jumlah korban tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober tahun lalu telah mencapai 40.534 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa sekitar 93.778 orang lainnya telah terluka akibat serangan yang terus berlanjut.

Baca Juga :

Pejabat Tinggi Hamas Khaled Mashal Serukan Serangan Bom Bunuh Diri

Serangan Israel di Jalur Gaza: 58 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Dalam pernyataan mereka, kementerian tersebut menyebut bahwa pasukan Israel melakukan empat serangan besar yang disebut sebagai \”pembantaian\” keluarga dalam waktu singkat, mengakibatkan kematian 58 orang dan melukai 131 lainnya.

Baca Juga :

Jerman dan Inggris Serukan Langkah Cepat untuk Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

“Pasukan Israel membunuh 58 orang dan melukai 131 lainnya dalam empat \’pembantaian\’ keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian tersebut, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 29 Agustus 2024.

\”Serangan ini telah menyebabkan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan di jalan-jalan, karena tim penyelamat mengalami kesulitan untuk menjangkau mereka,\” ungkap kementerian tersebut.

Sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan operasi militer yang intensif di Jalur Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan yang berlangsung selama lebih dari sepuluh bulan ini telah menyebabkan kerusakan parah di hampir seluruh wilayah Gaza, yang semakin diperburuk oleh blokade yang menghambat pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

MEMBACA  Sosok Habibi Subandi, Dosen FISIP Universitas Brawijaya yang Menghilang Misterius Selama 2 Pekan

Blokade ini telah menyebabkan kekurangan akut dalam kebutuhan dasar, menghancurkan infrastruktur, dan memperparah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Warga Gaza menghadapi kondisi hidup yang sangat sulit, dengan fasilitas kesehatan yang beroperasi di bawah tekanan luar biasa dan akses ke barang-barang penting yang semakin terbatas.

Halaman Selanjutnya

\”Serangan ini telah menyebabkan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan di jalan-jalan, karena tim penyelamat mengalami kesulitan untuk menjangkau mereka,\” ungkap kementerian tersebut.