Sabtu, 13 September 2025 – 01:24 WIB
Sebanyak 50 pebulutangkis muda berhasil mendapatkan Super Tiket Audisi Umum PB Djarum 2025. Mereka tampil sangat bagus pada fase akhir turnamen di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 12 September 2025.
Baca Juga:
Bibit-Bibit Masa Depan Bulutangkis Indonesia Lahir di Kudus
Dari jumlah itu, 18 peserta lolos melewati jalur kompetisi, sedangkan 32 lainnya dipilih langsung sama tim pencari bakat. Selanjutnya, para atlet muda ini akan masuk tahap karantina selama empat minggu. Nantinya, mereka punya kesempatan untuk dapat Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan juga jadi atlet binaan PB Djarum.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, ngucapin selamat kepada semua peraih Super Tiket. Dia menegaskan, tiket ini baru jadi awal perjalanan untuk menuju karier profesional.
“Super Tiket bukan tanda perjuangan sudah selesai, tetapi justru langkah awal bagi para peserta untuk nunjukkin kemampuan, mentalitas, dan karakter mereka yang sebenarnya di depan pelatih PB Djarum.
Untuk itu, gunakan sebaik-baiknya kesempatan ini. Buat atlet yang belum dapat Super Tiket, jangan patah semangat. Masih banyak peluang untuk gabung dengan PB Djarum. Teruslah berlatih, asah bakat dan kemampuan,” kata Yoppy.
Baca Juga:
Upaya Menjaga Kejayaan Bulutangkis Indonesia Kembali Digelar Kudus
Hal yang sama juga disampaikan Sigit Budiarto, Ketua Tim Pencari Bakat yang juga legenda bulutangkis Indonesia. Dia jelasin, 50 atlet yang lolos adalah hasil pengamatan tim selama lima hari seleksi.
“Konsistensi itu penting banget karena untuk bisa gabung dengan PB Djarum, peserta harus penuhi standar yang kami tentukan seperti punya teknik dasar main bulutangkis yang bagus, kekuatan fisik, kesehatan, postur tubuh, mentalitas sampai karakter selama di asrama dan ikut program latihan,” ujar juara dunia ganda putra tahun 1997 itu.
Salah satu pemegang Super Tiket dari jalur kompetisi adalah Kadek Devandra Amertha dari KU-12. Putra asal Badung, Bali ini berhasil menyingkirkan Raynard Foster Taygen dari Medan dengan skor 21-13 dan 21-18.
“Pastinya senang banget karena ini pertama kali saya ikut Audisi Umum PB Djarum dan dapat Super Tiket yang bikin orang tua bangga. Saya udah siap ikut babak karantina. Jauh dari orang tua memang agak sedih, tapi saya sudah bertekad untuk masuk PB Djarum,” ucap Devandra.
Cerita beda dialami Nagita Nadila Posumah, atlet U-11 putri dari Manado. Walau kalah di babak 32 besar, penampilan Nagita menarik perhatian tim pencari bakat sehingga akhirnya dikasih Super Tiket pilihan.
“Waktu kalah di pertandingan kemarin, aku udah ikhlas. Mama juga bilang, masih bisa ikut tahun depan. Ternyata, aku dipilih sama tim pencari bakat untuk bisa ikut karantina. Senang banget rasanya, cita-cita saya untuk masuk PB Djarum semakin dekat,” kata Nagita yang mengidolakan Gloria Emanuelle Widjaja.
Ibunya Nagita, Henny Anny Kaunang, juga kasih restu walaupun harus berpisah sementara dengan anaknya. “Sedih karena terpisah dari anak pasti ada.
Tapi sebagai orang tua saya dukung keinginan anak untuk ngejar cita-citanya. Semoga Nagita bisa lolos di tahap karantina dan bisa gabung di PB Djarum serta jadi atlet yang bisa kasih kebanggaan buat Indonesia,” ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Salah satu pemegang Super Tiket dari jalur kompetisi adalah Kadek Devandra Amertha dari KU-12. Putra asal Badung, Bali ini berhasil menyingkirkan Raynard Foster Taygen dari Medan dengan skor 21-13 dan 21-18.