5 Negara BRICS Menggunakan Dolar AS, China Tembus Rp46.500 Triliun

Lima negara BRICS yang masih menjadi pengguna dolar AS. Mereka menggunakan mata uang ini sebagai mata uang cadangan dunia.

Dilansir dari Council on Foreign Relations mata uang cadangan adalah mata uang asing yang disimpan oleh bank sentral atau bendahara sebagai bagian dari cadangan devisa formal negaranya.

Negara-negara mempunyai cadangan devisa karena sejumlah alasan, termasuk untuk mengatasi guncangan ekonomi, membayar impor, melunasi utang, dan memoderasi nilai mata uang mereka sendiri.

Dolar telah menjadi mata uang cadangan utama dunia sejak akhir Perang Dunia II dan merupakan mata uang yang paling banyak digunakan dalam perdagangan internasional.

Sentralitas dolar terhadap perekonomian global memberikan beberapa manfaat bagi Amerika Serikat (AS) termasuk lebih mudah meminjam uang ke luar negeri dan memperluas jangkauan sanksi keuangan AS.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir negara-negara BRICS justru sedang menggaungkan dedolarisasi untuk mengurangi dominasi Amerika di dunia. Bahkan BRICS dikabarkan hendak menciptakan mata uang baru untuk menyaingi dolar AS.

Meski begitu, sampai saat ini beberapa negara BRICS itu masih belum meninggalkan dolar. Bahkan salah satu negara BRICS ini justru menjadi pemilik mata uang cadangan dolar terbesar di dunia.

5 Negara BRICS Pengguna Dolar AS

MEMBACA  Ekspor dan impor China melampaui estimasi untuk 2 bulan pertama, menandakan permintaan yang meningkat