5 Hal Penting tentang Ancaman Netanyahu terhadap Lebanon, Ancaman terhadap Lebanon seperti Kehancuran Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak ingin mengakhiri konflik dengan Lebanon yang sedang berlangsung saat ini. Pada tanggal 8 Oktober 2024, Netanyahu memberikan ancaman kepada Lebanon sebagai upaya untuk mengintimidasi sekutu dan proxy Lebanon seperti Hizbullah dan Hamas.

Netanyahu mengancam bahwa Israel telah membunuh pemimpin Hizbullah dan jika terjadi retaliasi, Lebanon akan mengalami kehancuran seperti yang dialami Gaza.

Apakah ancaman yang diberikan oleh Perdana Menteri Israel hanyalah omong kosong dan bertindak sebagai intimidasi belaka atau sebaliknya? Dan bagaimana reaksi dari Lebanon serta kelompok Hizbullah di dalamnya?

5 Hal Ancaman Netanyahu ke Lebanon

1. Bukan Ancaman Pertama Israel ke Negara dan Wilayah di Timur Tengah

Ancaman yang diberikan oleh Netanyahu bukanlah yang pertama kali diterima oleh negara di Timur Tengah. Palestina dan Gaza sering kali menjadi sasaran ancaman dari Israel sejak tahun 2014.

Lebanon dan Palestina sering kali mendapatkan ancaman dari Perdana Menteri Israel melalui serangan udara dan rudal yang ditujukan ke kota-kota besar seperti Beirut di Lebanon dan Jalur Gaza di Palestina.

Iran juga menjadi sasaran ancaman dari Israel, namun Netanyahu tidak menggunakan rudal untuk memberikan pesan kepada Iran. Sebaliknya, ia menggunakan pidato untuk memberikan peringatan terhadap fasilitas nuklir Iran terkait tindakan militer Israel.

2. Pemberitahuan Evakuasi oleh Israel

Ancaman Netanyahu terhadap Lebanon dilakukan dengan menyerang bagian pantai Lebanon. Meskipun bagian pantai terkena dampak, Israel memberikan peringatan evakuasi kepada warga Lebanon untuk menghindari pantai selatan karena rencana operasi maritim untuk menghadapi Hizbullah.

3. Pernyataan Ancaman Netanyahu ke Lebanon

Netanyahu mengatakan, “Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke dalam perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti Gaza.” Ia juga menyerukan agar rakyat Lebanon membebaskan negara mereka dari Hizbullah untuk mengakhiri konflik.

MEMBACA  Johan Budi Telah Mengirim Surat Pengunduran Diri kepada Partai

4. Amerika Mengingatkan Lebanon untuk Tidak Berakhir Seperti Gaza

Amerika Serikat memperingatkan Lebanon agar tidak mengalami kehancuran seperti Gaza. Mereka menekankan bahwa keputusan tentang pemimpin negara harus diambil oleh rakyat Lebanon sendiri, bukan oleh negara lain seperti Israel atau Amerika Serikat.

5. Reaksi Hizbullah dan Hamas

Kedua kelompok, Hizbullah dan Hamas, tidak merespon ancaman Netanyahu dengan rasa takut. Mereka berkomitmen untuk terus melawan Israel. Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan bahwa mereka akan membuat mustahil bagi prajurit Israel untuk kembali ke utara.

Meskipun Israel mengklaim telah menyerang infrastruktur Hizbullah, wakil pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa struktur kepemimpinan kelompok tersebut tetap kuat dan kemampuan militernya baik meskipun terkena serangan Israel.

(wid)