Hasil survei baru-baru ini menunjukkan bahwa 42 persen remaja Yahudi di AS percaya bahwa tentara Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza. Survei ini dilakukan oleh Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel dan dipublikasikan oleh The Jerusalem Post. Temuan menunjukkan bahwa 37 persen remaja Yahudi Amerika bersimpati dengan Hamas, angka yang meningkat hingga 60 persen ketika kelompok usia dibatasi hingga 14 tahun.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa tingkat penentangan terhadap Israel di kalangan remaja Yahudi Amerika dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pendidikan. Meskipun demikian, remaja yang memiliki latar belakang pendidikan Yahudi yang kuat atau memiliki pertemuan pribadi dengan orang Israel cenderung memiliki pandangan yang lebih positif terhadap Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, menekankan pentingnya memperkuat ikatan antara remaja Yahudi di diaspora dan Israel. Menurutnya, hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan pandangan antara mereka dan memperkuat hubungan antara komunitas Yahudi di seluruh dunia.
Selain itu, survei ini juga menyoroti perlunya pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang konflik Israel-Palestina di kalangan remaja Yahudi Amerika. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan remaja Yahudi dapat mengembangkan pandangan yang lebih beragam dan mendalam tentang isu-isu kompleks yang terjadi di Timur Tengah.
Dengan demikian, survei ini menjadi panggilan bagi para pemimpin komunitas Yahudi, pendidik, dan keluarga Yahudi untuk memberikan pendidikan yang holistik dan mendalam kepada remaja Yahudi tentang sejarah, budaya, dan konflik di kawasan tersebut. Hal ini dapat membantu memperkuat identitas Yahudi, mengurangi kesenjangan pandangan, dan memperkuat hubungan antara diaspora Yahudi dan Israel.