Iran menggunakan berbagai strategi dalam melancarkan serangan untuk mendukung Operasi Janji Sejati. Foto/Reuters
TEHERAN – Dalam sebuah pertunjukan yang menunjukkan kehebatan militer mereka, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melaksanakan operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan terhadap serangan teroris rezim Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada tanggal 1 April.
Serangan balasan ini terjadi setelah dua minggu kesabaran strategis dan perencanaan yang cermat serta pelaksanaan yang sempurna, sehingga mengejutkan rezim dan pendukung Baratnya.
Serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Quds IRGC, wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima perwira militer lainnya.
Setelah serangan tersebut, yang melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina, para pemimpin Iran berjanji akan memberikan “respon yang tegas” dengan menggunakan hak mereka untuk membela diri.
“Menyikapi berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan kematian sejumlah komandan dan penasihat militer negara kita di Suriah, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone terhadap sasaran tertentu di wilayah pendudukan,” pernyataan IRGC pada hari Minggu.
Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan terpisah memperingatkan terhadap kemungkinan serangan lebih lanjut di wilayah Iran.
Terkait dengan itu, ‘Operasi Janji Sejati’, yang diluncurkan tepat sebelum tengah malam pada hari Sabtu dan berlanjut hingga dini hari pada hari Minggu, membuat rezim tersebut lumpuh.
4 Serangan Iran dalam Operasi Janji Sejati untuk Menghancurkan Israel
1. Serangan Dunia Maya
Melansir Press TV, berbagai serangan drone dan rudal didahului oleh serangkaian serangan peretasan terhadap jaringan listrik dan sistem radar rezim Zionis, yang menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.
Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di banyak distrik di Tel Aviv karena serangan siber besar-besaran terhadap infrastruktur listrik di sana, menurut laporan media.
Kelompok peretas “Cyber Av3ngers” Iran mengklaim bertanggung jawab atas pemadaman listrik di berbagai wilayah pendudukan.
Kelompok tersebut menegaskan bahwa mereka melancarkan serangan siber dari selatan ke utara sebagai respons atas tindakan jahat rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza.