Kanada memiliki banyak keuntungan jika bergabung dengan AS. Ide Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mencaplok Kanada adalah peluang besar untuk mempertimbangkan pembentukan persatuan yang lebih erat antara negara-negara tetangga. Investor Kanada dan bintang acara realitas TV Kevin O’Leary menyatakan bahwa banyak warga Kanada akan mendukung hubungan yang lebih dalam dengan Amerika Serikat.
Trump memicu kontroversi di Ottawa ketika ia mengusulkan agar Kanada menjadi “negara bagian ke-51” Amerika. O’Leary mengatakan bahwa warga Kanada sedang membicarakan hal ini dan ingin mendengar lebih banyak informasi.
Menurut O’Leary, hubungan yang lebih dekat antara kedua negara dapat memberikan manfaat ekonomi, meskipun masih ada banyak masalah yang perlu diselesaikan. Ia mencatat bahwa publik Kanada ingin memahami lebih jelas usulan tersebut dan melihat potensi kekuatan gabungan kedua ekonomi untuk menghadapi tantangan dari Tiongkok dan Rusia.
O’Leary juga menyarankan agar Kanada belajar dari Uni Eropa dalam membangun persatuan dengan AS. Dia menyoroti pentingnya keamanan wilayah utara, penggunaan mata uang bersama, harmonisasi pajak, perdagangan dua arah, dan penciptaan paspor baru yang mirip dengan UE sebagai langkah-langkah yang menarik minat sebagian warga Kanada.
Ia menegaskan bahwa tidak perlu menjual atau menggabungkan negara, namun bisa dibentuk persatuan yang menguntungkan kedua belah pihak. O’Leary juga mengkritik popularitas rendah Perdana Menteri Justin Trudeau di dalam negeri dan memperkirakan bahwa Trudeau mungkin akan kehilangan kekuasaan dalam waktu dekat.
Selama kampanye, Trump berjanji untuk melindungi kepentingan perdagangan Amerika dan mengancam akan memberlakukan tarif pada barang-barang Kanada. Ide menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS muncul dari percakapan antara Trump dan Trudeau di resor Mar-a-Lago di Florida. Menteri Keamanan Publik Kanada Dominic LeBlanc menyebut pernyataan Trump tentang Kanada sebagai negara bagian ke-51 sebagai bercandaan dan bukan komentar serius.