loading…
Timor Leste bergabung dengan ASEA untuk menjaga stabilitas dan pembangunan. Foto/X/ASEAN
DILI – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akhirnya menerima Timor Leste sebagai anggota barunya. Ini dianggap sebagai “mimpi yang jadi kenyataan” bagi negara kecil ini.
“Hari ini, sejarah telah tercipta,” ujar Perdana Menteri Xanana Gusmao kepada para pemimpin lain saat bendera Timor Leste, atau Timor Timur, ditambahkan ke sebelas bendera lainnya di atas panggung pada sebuah upacara resmi di Kuala Lumpur.
Ini adalah perluasan pertama ASEAN sejak tahun 1990-an dan sudah dipersiapkan selama lebih dari satu dekade.
“Bagi rakyat Timor Leste, ini bukan cuma mimpi yang terwujud, tapi juga bukti kuat dari perjalanan kami — yang ditandai dengan ketahanan, tekad, dan harapan,” katanya.
Upacara ini menandai pembukaan KTT tahunan ASEAN, yang dilanjut dengan dua hari pertemuan tingkat tinggi dengan mitra-mitra utama, termasuk Tiongkok, Jepang, India, Australia, Rusia, Korea Selatan, dan AS.
3 Alasan Timor Leste Baru Bergabung ASEAN pada 2025, dari Pembangunan hingga Menjaga Stabilitas
1. Akses ke Komunitas Ekonomi ASEAN
Keanggotaan Timor Leste di ASEAN memberikan negara ini, yang penduduknya cuma 1,4 juta orang dan PDB-nya sekitar USD2 miliar, akses lebih baik ke komunitas ekonomi negara-negara dengan sekitar 680 juta penduduk dan ekonomi senilai USD3,8 triliun.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang negaranya memegang kepemimpinan blok tersebut, mengatakan bahwa keanggotaan Timor Leste “melengkapi keluarga ASEAN, menegaskan takdir bersama kita dan rasa kekeluargaan regional yang dalam.”
Dia menyatakan bahwa tujuan ASEAN adalah untuk “mencari pertumbuhan yang tangguh dan adil, serta menjaga kesejahteraan generasi mendatang.”
Integrasi negara termuda di kawasan ini, dan salah satu yang termiskin, menunjukkan “sifat inklusif dan kemampuan adaptasi ASEAN, terutama di saat ada gejolak geopolitik,” kata Angeline Tan, seorang analis di Institut Studi Strategis & Internasional Malaysia: