Penguatan kerjasama untuk pembangunan di Afrika akan menjadi salah satu fokus pembahasan di Forum Indonesia-Afrika ke-2.
Direktur jenderal informasi publik dan diplomasi di Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi media online pada Kamis.
Beliau menginformasikan bahwa penguatan kerjasama adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan global, terutama di negara-negara berkembang.
Menurut Mauludiah, komitmen Indonesia didasarkan pada semangat Konferensi Asia-Afrika dan merupakan manifestasi nyata dari kepemimpinannya dalam gerakan non-blok.
“Indonesia telah konsisten dan berperan aktif dalam melaksanakan Kerjasama Selatan-Selatan dan memberikan hibah,” ujarnya.
Dalam dua dekade terakhir, Indonesia telah mengorganisir setidaknya seribu program Kerjasama Selatan-Selatan dan Segitiga (SSTC), tambahnya.
Program SSTC tersebut tidak hanya dilaksanakan untuk negara-negara di Afrika tetapi juga negara-negara di Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Selatan, Karibia, serta Eropa Timur dan Eropa.
Sektor program SSTC Indonesia juga sangat luas, meliputi sektor pertanian, maritim, perikanan, energi, demokrasi, tata kelola yang baik, UMKM, kewirausahaan, infrastruktur, manajemen risiko bencana, dan pemberdayaan perempuan.
Beliau juga menekankan bahwa di tingkat internasional, Indonesia semakin diakui sebagai mitra pembangunan yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang.
Inisiatif Indonesia dan peran kepemimpinannya sebagai donor yang sedang berkembang juga semakin diakui.
Indonesia juga mendorong negara donor yang sedang berkembang lainnya untuk bersama-sama memperkuat posisi mereka dalam menghadapi tantangan global melalui Pertemuan Mitra Pembangunan yang Sedang Berkembang yang diselenggarakan bulan Juni lalu.
Untuk lebih memperkuat kerjasama pembangunan internasional Indonesia, khususnya dalam pemberian hibah, pada tahun 2019, Indonesia mendirikan Badan Bantuan Pembangunan Internasional Indonesia (Indonesian AID).
“Sejak berdirinya Indonesian AID, pemerintah Indonesia telah melaksanakan lebih dari 50 program hibah dengan total hibah lebih dari 1 triliun rupiah (sekitar 63,43 juta dolar AS),” kata Mauludiah.
IAF ke-2 dijadwalkan akan diselenggarakan di Bali dari 1 hingga 3 September 2024.