Pameran Pendidikan 2024 THEFI kembali digelar tahun ini di 5 kota di Indonesia. 58 perguruan tinggi prestisius di Taiwan hadir untuk menjembatani calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri baik dengan biaya sendiri maupun beasiswa.
Ketua Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI) Simon Hu mengatakan, Taiwan Higher Education Fair Indonesia (2024 THEFI) digelar dengan harapan dapat meningkatkan kerja sama antara universitas-universitas Taiwan dan sekolah-sekolah di Indonesia, baik tingkat SMA maupun universitas.
Panitia pameran berharap acara ini menjadi jembatan untuk kerja sama yang lebih banyak, lebih tinggi, dan lebih bermutu lagi.
“Secara internasional, kuliah di Taiwan sudah sangat diakui memiliki posisi yang baik di dunia. Dari segi biaya hidup dan biaya sekolah, Taiwan menawarkan tarif yang cukup rendah serta banyak beasiswa bagi pelajar Indonesia,” ujar Simon, dalam keterangan resmi usai pembukaan 2024 THEFI di Jakarta, dikutip Minggu (4/8/2024).
Beasiswa yang ditawarkan, ujar Simon, tidak hanya untuk jenjang S1, tetapi juga mencakup program kedokteran, S2, dan S3.
“Kuliah ke luar negeri membuka wawasan, memberikan pandangan yang lebih luas, dan dapat memperbaiki taraf hidup murid yang bersangkutan,” tambahnya.
Sementara itu, pihaknya juga menyalurkan Beasiswa ICATI kepada murid-murid yang tidak mampu untuk bisa kuliah ke Taiwan. Program beasiswa ini terbuka untuk seluruh murid di Indonesia tanpa membedakan ras, golongan, atau agama. “Kami terbuka untuk semua murid yang berminat kuliah di Taiwan,” tegasnya.
Tahun ini, pameran menargetkan minimal 10.000 pengunjung, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Simon optimistis bahwa target ini dapat tercapai mengingat jumlah universitas yang berpartisipasi meningkat. Total, ada 58 universitas yang hadir dalam acara pameran di seluruh Indonesia.
Simon menambahkan, jumlah pelajar Indonesia yang berangkat ke Taiwan terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, sekitar 15.000 pelajar Indonesia sedang menempuh pendidikan di Taiwan, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelajar internasional terbesar kedua setelah Vietnam.