Sabtu, 21 Juni 2025 – 23:36 WIB
Jakarta, VIVA – Kemenhub nyatakan ancaman bom ke dua pesawat Saudia Airlines SV 5276 dan SV 5688 yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara bulan ini adalah hoax.
Baca Juga:
Saudia Airlines Diancam Bom Lagi, TNI Terjunkan Jihandak Amankan Bandara Kualanamu
Ancaman terbaru diterima Saudia Airlines SV 5688 hari ini, Sabtu, 21 Juni 2025 (typo: seharusnya 2025). Dirjen Perhubungan Udara Lukman F Laisa sebut pihaknya terus koordinasi intensif dengan semua pihak terkait.
"Kemenhub berkoordinasi dengan operator penerbangan, Komite Keamanan Bandara Kualanamu, Pemda setempat, hingga kondisi aman terkendali," kata Lukman. Kedua penerbangan sudah ditangani sesuai protokol darurat.
Baca Juga:
Saudia Airlines Kena Teror Bom Lagi, Angkasa Pura Aktifkan Emergency Operation Center
Pesawat Saudi Arabian atau Saudia Airlines.
Foto: VIVA/Nur Faishal (Surabaya)
Setelah pemeriksaan menyeluruh di Kualanamu, ancaman bom dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasi hoax. "Kami koordinasi dengan Otoritas Penerbangan Saudi (GACA) untuk tingkatkan pengamanan," jelas Lukman. Penanganan mengacu pada aturan Kemenhub No. PM 140/2015.
Sebelumnya, Kemenhub pastikan 376 penumpang Saudia Airlines SV-5688 aman. Pesawat haji Kloter 33 Surabaya ini terpaksa mendarat darurat di Kualanamu pagi tadi karena ancaman bom. Rute awalnya Jeddah-Muscat-Surabaya.
Pilot SV 5688 alihkan rute ke Kualanamu dan koordinasi dengan pihak berwenang. Kepala Otorita Bandara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, jelaskan prosedur darurat dilakukan setelah pendaratan:
"Pemeriksaan penumpang, kru, kabin, dan bagasi selesai pukul 12.55 WIB. Tim Gegana, jihandak, dan Avsec juga terlibat," kata Asri. Bandara tetap beroperasi normal selama penanganan.
Ilustrasi Pesawat Saudia Airlines.
Foto: VIVA
Halaman Selanjutnya
"Langkah antisipasi termasuk koordinasi dengan GACA untuk pengamanan lebih ketat," tambah Lukman.