2 Langkah Ini Dilakukan untuk Mencegah Serangan Siber di Sektor Perbankan

Sabtu, 3 Agustus 2024 – 16:33 WIB

Jakarta, VIVA – Pesatnya perkembangan teknologi digital dalam industri perbankan terus dihantui ancaman serangan siber. Beberapa kasus serangan siber telah terjadi di sektor perbankan Indonesia.

Baca Juga :

Asosiasi Travel Bersama Penyedia Pembayaran Digital Setuju Digitalisasi Meminimalkan Penipuan

Vice President Business Development Privy Rony Tanrim mengatakan ada dua hal yang perlu dilakukan untuk mencegah hal tersebut, yaitu memiliki ISO 27001 dan satu Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), untuk memperkuat keamanan siber.

“ISO yang terkait dengan sistem informasi dan data privasi menjadi kekuatan dari dalam suatu bisnis, sementara DC dan DRC sebagai langkah mitigasi risiko dan keamanan dalam proses digitalisasi,” ujarnya di Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Baca Juga :

Pemasaran Produk Jadi Tantangan Utama UMKM, Begini Agar Bisa Cuan

Menurutnya, transformasi digital yang terjadi di dunia keuangan dan perbankan saat ini belum dibarengi oleh sistem keamanan siber yang mumpuni. Salah satu kendalanya adalah soal biaya yang tak murah.

Baca Juga :

Digitalisasi untuk UMKM Indonesia

“Pelaku bisnis industri keuangan menganggap hal tersebut masih baru, sehingga lisensi untuk keamanan siber dianggap sebagai biaya atau cost,” tutur dia.

Rony juga menekankan bahwa bisnis di industri keuangan atau perbankan merupakan bisnis yang harus merawat kepercayaan para nasabahnya. “Jadi risiko reputasi itu ya tetap segala-galanya,” ungkapnya, menambahkan.

Untuk menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah, maka dunia perbankan perlu melakukan inovasi dalam transformasi digital industri keuangan saat ini.

“Digital harus ada obatnya. Apa itu? Harus waspada. Kami bisa bantu itu semua untuk memberikan keamanan dan kenyamanan berdasarkan keahlian yang kami punya. Ada e-KYC, Digital Signature, dan e-Materai,” tegas Rony.

MEMBACA  VP Amin menetapkan tiga arahan untuk kemajuan media ATVI

Halaman Selanjutnya

Untuk menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah, maka dunia perbankan perlu melakukan inovasi dalam transformasi digital industri keuangan saat ini.