19 Desa di Cilacap Mengalami Kekeringan, 22.283 Warga Kekurangan Air Bersih, BPBD Bergerak

Iliustrasi – Penyaluran bantuan air bersih yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Cilacap bagi warga yang mengalami krisis air bersih di Desa Karang Kemiri, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024). ANTARA/HO-BPBD Cilacap

jateng.jpnn.com, CILACAP – Sebanyak 19 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Kekerigan tersebut mengakibatkan 5.715 keluarga yang terdiri atas 22.283 jiwa mengalami krisis air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan jumlah tersebut tersebar di 37 dusun, 19 desa, 8 kecamatan.

\”Kami hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 118 tangki yang setara dengan 590.000 liter bagi warga yang terdampak kekeringan,\” ujarnya di Cilacap, Jumat (30/8).

Dia mengatakan berdasarkan data, Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten merupakan wilayah yang paling lama terdampak kekeringan.

\”Bojong merupakan desa yang pertama kali mengajukan bantuan air bersih dan hingga saat ini masih mendapatkan bantuan,\” katanya menjelaskan.

Menurut dia, dampak kekeringan terluas berada di Kecamatan Kawunganten karena terdapat 5 desa yang terdampak disusul Kecamatan Patimuan dengan 4 desa yang terdampak.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya telah mengusulkan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun sumur bor di wilayah tersebut sebagai upaya penanganan jangka panjang.

Sebanyak 19 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

MEMBACA  Ribuan warga Rusia bergabung dengan protes pemilihan 'siang melawan Putin' yang terinspirasi