Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sosial menyatakan bahwa hingga September 2025, sebanyak 160 sekolah gratis dalam program pemerintah Sekolah Rakyat telah beroperasi, dengan tambahan 5 sekolah saat ini sedang dalam proses penyelesaian peralatan yang diperlukan.
“Dari target 165, 160 sudah beroperasi. Tinggal 5 sekolah lagi karena masih menunggu peralatan seperti mebel,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada pers di Jakarta pada Jumat.
Kemensos mencatat, dari 160 sekolah tersebut, 63 diluncurkan pada Juli, kemudian 37 sekolah tambahan mulai beroperasi di Agustus. Selanjutnya, 60 lagi sekolah Sekolah Rakyat memulai operasinya pada September.
Sementara itu, menurut kementerian, 5 sekolah tambahan diperkirakan akan mulai beroperasi pada minggu kedua Oktober.
“Sisanya akan selesai di Oktober. Pada November, semua sekolah akan siap untuk diresmikan oleh Presiden Prabowo,” tambah Yusuf.
Program Sekolah Rakyat, yang menargetkan anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin, bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem.
Ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yang terpadu, yang juga mencakup beberapa program prioritas lainnya, termasuk Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makanan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan program pembangunan rumah tiga-juta.
Untuk tahun ajaran 2025–2026, Kementerian Sosial menargetkan untuk memiliki 165 sekolah Sekolah Rakyat di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Sekolah-sekolah tersebut diproyeksikan dapat menampung 15.895 siswa dengan pembelajaran yang didukung oleh 2.407 guru.
Berita terkait: Kementerian akan integrasikan kurikulum lingkungan ke dalam Sekolah Rakyat
Berita terkait: Pemerintah perluas akses internet untuk dukung program Sekolah Rakyat
*Penerjemah: M Riezko, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025*