Indonesia Berbagi Praktik Keamanan Pangan dengan Negara-negara Afrika

Visi kami adalah mendukung tata kelola sistem pangan nasional yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan berdasarkan kedaulatan pangan dan kemandirian. Badung (ANTARA) – Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) memaparkan sejumlah praktik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan di Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Bali pada hari Selasa. “Visi kami adalah mendukung tata kelola sistem pangan nasional yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan berdasarkan kedaulatan pangan dan kemandirian,” demikian disampaikan Kepala Badan tersebut, Arief Prasetyo Adi. Untuk mendukung ketahanan pangan, Bapanas menargetkan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan, mengelola isu-isu pangan dan gizi, serta mengejar diversifikasi dan keamanan pangan, katanya. Ketersediaan pangan ditargetkan untuk mencapai pemenuhan permintaan pangan dan menjaga harga pangan di seluruh Indonesia. Pemerintah juga berupaya untuk memastikan akses pangan yang mudah guna mengurangi jumlah daerah rentan dan pemborosan pangan. Selain itu, pemerintah sedang bekerja untuk memanfaatkan pangan guna meningkatkan konsumsi pangan sesuai target yang direkomendasikan serta menjaga kualitas dan keamanan pangan segar. Target-target ini diperjuangkan melalui implementasi sejumlah program, pemberian rekomendasi tentang ketersediaan dan kebutuhan pangan, pendirian cadangan pangan, upaya pengendalian harga pangan, dan pemantauan di tingkat produsen dan konsumen. Dalam konteks tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tentang Pelaksanaan Cadangan Pangan Pemerintah. Selama diskusi pada hari Selasa, Adi merekomendasikan beberapa kebijakan untuk mengelola kerentanan pangan dan gizi serta memanfaatkan pangan secara optimal sebelum menjadi limbah. Ketahanan pangan merupakan salah satu sektor prioritas yang dipromosikan oleh Indonesia, bekerja sama dengan negara-negara Afrika. Sektor lainnya meliputi transformasi ekonomi, energi, pertambangan, kesehatan, dan pembangunan. IAF ke-2 diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika, dengan target menandatangani kesepakatan bisnis senilai US$3,5 miliar. DIEDIT OLEH INE Berita terkait: Pusat penelitian genom dibangun untuk mendukung ketahanan pangan: Menteri Berita terkait: Indonesia akan meningkatkan kerja sama ketahanan pangan, energi dengan Afrika Translator: Katriana, Yashinta Difa Editor: Guido Merung Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Mengirim Mini dengan Jejak ke Antartika: Ide Bagus pada Saat Itu