Strategi PDIP dalam Mendukung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta

loading…

PDIP dikabarkan telah memutuskan mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. FOTO/INSTRAGRAM @si.rano

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) dikabarkan telah memutuskan mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung -Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Kabar Pramono-Rano ini mencuat usai tak ada nama Anies saat pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Pengamat politik Ahmad Fauzi alias Ray Rangkuti menilai strategi menempatkan Pramono Anung di Jakarta seharusnya dihindari oleh PDIP. “Ini pilihan yang mestinya dihindari, bukan dipadukan. Menempatkan Pramono di Jakarta, sama dengan menempatkan orang yang sama sekali tidak dikenal oleh warga Jakarta,” kata Ray Rangkuti kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (27/8/2024).

Bukan tanpa alasan, Ray menilai warga Jakarta akan memilih calon gubernur yang punya ikatan khusus. “Warga Jakarta bukanlah pemilih manut. Tanpa ada hubungan yang mengikat mereka secara rasional, pun emosional, akan sulit diterima warga,” katanya.

Ray menyayangkan nama Rano Karno hanya sebagai wakil dalam perebutan kursi Jakarta 1. “Rano, tentu saja, punya ikatan khusus dengan warga Jakarta. Khususnya etnis Betawi. Beliau juga pernah menjadi wakil gubernur Banten. Yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Jakarta,” ucapnya.

“Uniknya, yang dekat dengan warga Jakarta malah ditempatkan sebagai cawagub. Bukan cagub,” ujar Ray.

Ray penasaran dengan strategi politik PDIP yang kini masih memilih untuk menjadi oposisi. Dia khawatir, hal ini menjadi kesalahan fatal bagi partai berlambang Banteng itu dalam menyiasati Pilkada 2024.

“Entah strategi apa yang tengah dilakukan para elit PDIP. Sebab, secara elektabilitas, keduanya sudah jauh ditinggalkan oleh Ridwan Kamil atau Suswono. Ridwan Kamil-Suswono, kemungkinan sudah mendekati angka 20%. Pramono-Rano bahkan baru akan memulai,” katanya.

MEMBACA  Jurnalis meminta akses media asing ke Gaza dalam surat terbuka

(abd)